TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Warga mengkritik Wali Kota Medan Bobby Nasution akibat baliho Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep yang bertebaran di Kota Medan, Sumatra Utara.
Menurut Bobby Nasution, sebelum adanya baliho dari PSI, sudah banyak baliho partai lain di Kota Medan.
Bobby mengaku sudah berkali-kali menertibkan spanduk-spanduk baik baliho partai maupun baliho lainnya.
Baca juga: Bobby Dukung Prabowo-Gibran, DPC PDIP Medan Yakin Tidak Pengaruhi Suara Ganjar-Mahfud
"Ya semuanya saya sampaikan dari kemarin juga banyak (baliho) itu dari kemarin juga saya sudah tertibkan beberapa spanduk dan bendera-bendera saya di adu domba," Kamis (26/10/2023).
Bobby juga menceritakan dirinya pernah difitnah mencopot bendera partai Golkar.
"Saya pernah dibilang mencopot partai Golkar padahal bukan. Begitupun untuk hari ini beberapa spanduk akan dicopot juga," jelasnya.
Untuk itu Bobby Nasution, mengajak seluruh masyarakat dan partai untuk menjaga ke estetikan Kota Medan.
"Nah ini tetap sama-sama Boleh saja mengkampanyekan, menyuarakan dalam bentuk apapun termasuk umbul-umbul dan ini tetap ketertiban harus di jaga," pungkasnya.
Baliho Kaesang mulai bertebaran
Diberitakan sebelumnya, baliho berwajah Ketua Umum Partai Solidaritas (PSI) Kaesang Pangarep mejeng hampir diseluruh perempatan jalan di Medan.
Pantauan Tribun Medan, baliho Kaesang bertulis berbagai narasi mulai dari, Politik Adalah Jalan Ninja Kita, Politik Move On, Partai Jokowi, Politik Santun dan Santuy hingga Politik Riang Gembira.
Dari semua baliho PSI, terlihat wajah Kaesang dan ayahnya presiden Joko Widodo.
Baliho tersebut sangat banyak ditemui di kota Medan bahkan hampir di seluruh perempatan jalan.
Menanggapi hal itu pengamat Kebijakan Publik Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Rafriandi Nasution meminta agar pemerintah Kota Medan melakukan penertiban.
Menurut Rafriandi, keberadaan baliho sangat menganggu estetika di Kota Medan.
Baca juga: Tegas Dukung Prabowo-Gibran, Wali Kota Medan Bobby Nasution Bakal Kena Sanksi ?
"Itu yang perlu dipertegas oleh pemerintah kota Medan, supaya apa, supaya citra kota medan itu, tidak juga mengesankan nepotisme, adanya keberpihakan, untuk kepentingan individual dan kelompok," kata Rafriandi, Selasa (24/10/2023).
Masifnya baliho bergambar Kaesang dan Jokowi seolah dibiarkan begitu saja.
Padahal, baliho tersebut dipasang bukan pada tempat yang sudah ditentukan.
"Jangan sampai ada diskriminasi, dan prinsip keadilan penegakan hukum dalam hal-hak keindahan kota itu perlu ditegakkan oleh pemerintah kota, sesuai dengan perda yang berlaku," ungkapnya.
Rafriandi pun meminta agar Pemerintah Kota Medan bersikap adil dan tak pandang bulu dengan membiarkan baliho PSI bertebaran di mana mana.
Dia pun meminta agar peraturan yang sudah ada itu ditegakkan, sehingga Pemko Medan terhindar dari isu budaya nepotisme.
Baca juga: Bobby Nasution Jelaskan Maksud Pinjam Seratus kepada Gibran
"Bersikap adil aja, tegakkan perda yang berlaku, agar pemerintah mudah mempertanggungjawabkannya. Jadi jangan sampai karna ini anaknya penguasa fotonya dimana mana itu dibiarkan, jangan sampai ini menjadi wajah keberpihakan pemko medan pada satu budaya nepotisme," pungkasnya.
Penulis: Anisa Rahmadani
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Berita Foto: Bobby Nasution: Saya Diadu Domba, Baliho Kaesang Pangarep Ganggu Estetika di Kota Medan