Sutanto merupakan pria kelahiran Comal, pemalang pada 30 September 1950.
Lulusan terbaik Akabri atau Akpol 1973 ini memimpin institusi Polri di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Saat Sutanto memimpin Korps Bhayangkara, banyak keberhasilan Polri dalam mengungkap kasus terorisme.
Misalnya penggerebekan buronan teroris perakit bom Dr Azhari di Batu Malang.
Baca juga: Prabowo-Gibran Dikawal 3 Mantan Kapolri dan Eks Panglima ABRI Saat Daftar ke KPU, Siapa Saja Mereka?
Setelah pensiun, Sutanto kemudian ditunjuk memimpin Badan Intelijen Negara 22 Oktober 2009 hingga 19 Oktober 2011 dengan status Pati Purnawirawan Polri pertama yang menjabat.
Hal fenomenal yang pernah dilakukan Sutanto saat berdinas di Polri adalah ketika ia menjabat Kapolda Sumut, Maret-Oktober 2000. Saat itu Sutanto membongkar kasus perjudian ilegal.
Gebrakannya tersebut sempat membuat bandar judi dan bekingnya tiarap.
Selama di kepolisian, Sutanto diketahui pernah menempati berbagai jabatan strategis.
Setelah lulus Akpol, Sutanto ditempatkan menjadi Pamapta Konwiko 74 Jakarta Selatan Polda Metro Jaya (1973-1975).
Kemudian, ia menjabat Kapolsek Metro Kebayoran Lama (1978-1980) dan Kapolsek Metro Kebayoran Baru (1980).
Karirnya kian moncer dengan ditunjuk menjadi Komandan Detasemen Provoost Polda Jatim (1990-1991).
Ia pun kemudian diangkat menjadi Kapolres Sumenep Polda Jatim (1991-1992) dan Kapolres Sidoarjo Polda Jatim (1992-1994).
Setelah itu, ia ditari ke Mabes Polri menjadi Paban Asrena Polri (1994-1995).
Ia kemudian dipercaya menjadi Ajudan Presiden RI era Soeharto (1995-1998).