Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi II DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan KPU, Bawaslu, DKPP dan Kemendagri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023) malam.
Dalam rapat tersebut, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang menyemprot Bawaslu untuk memperketat pengawasan saat pencoblosan Pemilu di Rumah Tahanan (Rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
"Kepada Bawaslu, kami semua meminta anggota Komisi II ini semua termasuk pimpinan meminta kepada Bawaslu untuk melakukan pengawasan secara ketat di Lapas Rutan Pak. Karena kami mendengar Pak Doli mendengar Pak Saan mendengar bahwa di rutan itu selama ini di Lapas itu pengawasan sangat-sangat minim sekali Pak," kata Junimart.
Ia menyampaikan pihaknya mendengar adanya kabar bahwa pengawasan Lapas dan Rutan dinilai sangat minim. Menurutnya, banyak narapidana yang dipakaa memilih pihak tertentu oleh oknum sipir.
"Kami minta Bawaslu supaya fokus kepada Indonesia kasihan teman-teman yang Diklat di sana dipaksa memilih orang-orang yang ditunjuk pak, kasihan Pak. Ini sangat penting dan urgent. Tolong Pak," jelasnya.
Oleh sebab itu, Junimaet meminta Bawaslu agar segera turun tangan ke Lapas dan Rutan. Kedua tempat tersebut harus diawasi saat pencoblosan Pemilu.
"Bawaslu itu harus turun ke lapas rutan menempatkan orang-orang di sana Pak mengawasi TPS TPS mengawasi para sipir-sipir di sana Pak supaya tidak mengarahkan kepada satu atau dua orang caleg-caleg ini ini perlu Pak," katanya.
"Karena di samping Sumatera Utara saya juga berkunjung ke Jawa Timur, urutan Lapas itu dikuasai oleh segelintir orang caleg beberapa orang caleg Pak di sana dan harus memiliki itu nah bagaimana cara Bawaslu bisa mengawasi ini? ini sangat perlu," sambungnya.