Sebab semua kader PDIP adalah petugas partai. Jokowi hingga Gibran saat itu tercatat sebagai kader PDIP.
"Saya pun petugas partai, ditugasi oleh kongres partai untuk menjadi dipilih oleh kalian untuk bertanggung jawab sebagai ketua umum," ujar dia.
Catatan Tribunnews.com, bukan sekali itu saja Megawati menyinggung soal petugas partai.
Megawati dalam sambutannya ketika meresmikan Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar, Surabaya, Rabu 26 Juli 2023 juga mengaku sempat mendapatkan kritik dari berbagai pihak atas panggilan petugas partai kepada Jokowi.
Namun dia sendiri tidak mempedulikan pandangan tersebut.
"Saya saja di-bully, tidak boleh ngomong kader, enggak boleh ngomong petugas partai," kata Megawati.
Saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan yang digelar di Jakarta International Expo, Selasa 10 Januari 2023, Megawati juga menyinggung soal Jokowi jadi presiden.
"Pak Jokowi itu kayak gitu lho, mentang-mentang. Lah iya, padahal Pak Jokowi kalau enggak ada PDI Perjuangan juga, aduh, kasihan dah," kata Megawati.
Ia mengingatkan bahwa secara ketentuan, dukungan PDI-P adalah syarat legal formal agar Jokowi bisa menjadi presiden.
"Lho legal formal lho, beliau jadi presiden itu enggak ada kan ini, legal formal diikuti terus sama saya," kata Megawati.
Ucapan Megawati itu banyak dibahas di media sosial.
Kala itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai ucapan Megawati soal nasib Jokowi bukan sebatas candaan.
Lewat pernyataan itu, Megawati dinilai sedang menunjukkan kekuatannya sebagai pimpinan tertinggi partai.
"Megawati ingin menunjukkan bahwa dirinya punya power yang lebih besar dibanding Jokowi," kata Umam, Rabu 11 Januari 2023 dikutip dari Kompas.com.