News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

PDIP Solo Merasa Diintervensi Saat Didatangi Polisi, Gerindra dan PSI Justru Bereaksi Berbeda

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPC Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno mengaku tidak masalah kantornya didatangi polisi.

TRIBUNNEWS.COM, SOLO -  Ternyata bukan hanya DPC PDIP Kota Solo yang didatangi petugas kepolisian.

DPC Partai Gerindra Kota Solo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Solo mengaku sebelumnya sudah didatangi polisi.

Polresta Solo sebelumnya mengatakan melakukan patroli di kantor-kantor partai politik menjelang Pemilu.

Baca juga: Sekjen PDIP Tanggapi Pernyataan Jokowi soal Drama Politik, Hasto: Politik Memang Bukan Drama

Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solo Ardianto Kuswinarno yang justru mengapresiasi langkah ini.

"Bagi kami bagus kita apresiasi sekali. Kadang ada gangguan yang tidak kita inginkan. Dengan adanya patroli itu kita nyaman. Alhamdulillah bagi saya," terangnya, Rabu (8/11/2023).

Ardianto mengatakan kantornya didatangi polisi sekitar sebulan lalu.

Aparat datang patroli kemudian memfoto dan memantau keadaan.

"Di DPC kami udah lama udah sebulan lebih. Datang, foto, izin dari kepolisian memantau. Semacam keamanan biar di sini ada masalah atau tidak. Biasanya siang sekitar jam 1 atau jam 2. Untuk keamanan pemilu. Udah sebulan yang lalu," jelasnya.

Menurutnya, tidak tepat jika partai lain merasa diintervensi dengan didatangi pihak kepolisian.

Harusnya mereka bersyukur kantornya diamankan dari segala bentuk gangguan.

"Kalau yang lain mungkin tidak tahu ada semacam kaya gitu. Jelas tidak tepat (disebut mengintervensi). Justru kita dilindungi diperhatikan kenapa tidak bersyukur," tuturnya.

Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Solo Antonius Yogo juga mengkonfirmasi telah didatangi petugas kepolisian.

Dengan demikian hal ini menegaskan tidak hanya PDIP yang didatangi.

"Nggih, mas," ujarnya.

PDIP merasa diintervensi

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku merasa terintimidasi terkait kedatangan polisi ke kantornya, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Golkar Buka Pintu, PDIP Tolak Permintaan Bobby Nasution, Tidak Bisa Main 2 Kaki!

Diketahui, polisi mendatangi kantor DPC PDIP Kota Solo di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, 

Pria yang akrab disapa FX Rudy itu mengatakan kedatangan polisi tersebut merupakan hal yang tidak wajar.

"Apa pun yang dilakukan oleh aparatur negara atau ASN ada kegiatan mampir di DPC itu kan hal yang nggak wajar," ucap dia di kediamannya.

Menurut dia, kedatangan polisi tersebut membentuk opini di masyarakat adanya intervensi.

"Itu membentuk opini masyarakat menilai ada intervensi dari aparatur negara," bebernya.

FX Rudy menjelaskan pihaknya merasa terintimidasi dengan datangnya kepolisian di kantornya tersebut.

"Saya memberikan gambaran ini lah bentuk intimidasi dan intervensi pada partai politik," ucap dia.

"Padahal tugasnya tidak di situ. Kecuali kalau itu rumah judi, penjual minuman alkohol, pembuat narkoba silakan disatroni," imbuhnya.

FX Rudy berharap polisi tetap netral menjelang Pemilu 2024. 

"Untuk itu saya sangat mengimbau kepada aparatur negara TNI Polri dan ASN bertindak netral," terang dia.

Baca juga: Golkar Buka Pintu, PDIP Tolak Permintaan Bobby Nasution, Tidak Bisa Main 2 Kaki!

"Saya selalu sampaikan Babinsa membantu polisi keamanan dan ketertiban masyarakat di masing-masing kelurahan," tambahnya.

FX Rudy merasa kegiatan yang dilakukan Kapolresta Solo ini tidak wajar.

Ia sendiri mengaku belum menjalin komunikasi dengan pihak kepolisian.

"Sehingga kalau DPC saja sudah didatangi polisi orang akan menilai ini bentuk intervensi intimidasi supaya orang takut ke DPC. Ini kan nggak bener," ujar dia.

"Entah itu maunya sendiri atau disuruh saya tidak tahu. Tapi itu dinilai oleh kader partai hal yang disayangkan," tambahnya.

Penjelasan Kapolresta Solo

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi memohon maaf kepada DPC PDIP Kota Solo apabila kegiatan tersebut menimbulkan kecurigaan akan intervensi aparat menjelang Pemilu 2024. 

"Jika secara subyektif demikian kami mohon maaf. Tidak ada sedikit pun maksud kami seperti yang beliau sampaikan," ucap Iwan.

Dia menegaskan tidak ada maksud pihaknya mengintervensi atau bahkan mengintimidasi PDIP dengan mendatangi kantor DPC PDIP Solo.

"Ya kalau penilaian beliau pribadi intinya kami menjalankan tugas pokok fungsi kami," terang dia.

"Kami tegaskan Polri netral. Apakah ada anggota kami berkomunikasi kan tidak ada," tambahnya.

Patroli yang dilakukan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan.

Baca juga: Politikus PDIP Respons Putusan MKMK Copot Anwar Usman Dari Jabatan Ketua MK: Ini Pelajaran

Apalagi menjelang Pemilu kali ini pihaknya memang sedang mengintensifkan patroli di lingkungan partai.

"Ada interaksi nggak? Kalau patroli kan sudah kewajiban polisi patroli," jelas dia.

"Dan tidak hanya DPC PDI. Semua kita sambangi. Kantor KPU dan Bawaslu. Kantor partai lain kita sambangi. Patroli rutin aja," imbuhnya.

Menurutnya, ini perlu demi menjamin keamanan dalam berbagai proses pemilu.

Ia juga mendatangi kantor partai lain untuk memastikan keamanan.

"Nggak ada yang istimewa. Memang patroli menjamin keamanan Pemilu aja," ujar dia.

"Tidak ada maksud apa pun. Semuanya perlakuan kita sama," imbuhnya.

Penulis: Ahmad Syarifudin

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Beda Perasaan soal Polisi Patroli di Kantor Parpol: PDIP Nilai Diintervensi, Gerindra Beri Apresiasi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini