Waktu itu DPC PDIP Kota Solo telah sepakat mengusulkan Achmad Purnomo menjadi calon Wali Kota Solo.
Namun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengeluarkan rekomendasi ke Gibran.
"Saya lebih mementingkan persahabatan dari pada sebuah jabatan. Contoh ketika saya diminta menjadi Wakil Menteri PUPR saya tolak. Karena saya lebih mementingkan persahabatan saya dengan Pak Pur dari pada sebuah jabatan menjadi wakil menteri," jelasnya saat ditemui di kediamannya, Rabu (8/11/2023).
Baca juga: Bobby Nasution Dukung Prabowo-Gibran, PDIP Minta Wali Kota Medan Undur Diri dari Partai
FX Rudy tidak ingin jabatan wakil menteri menjadi bentuk transaksi politik menyingkirkan Achmad Purnomo demi mengajukan Gibran sebagai Wali Kota Solo.
"Nanti Pak Pur akan menilai ternyata Rudy barter menjadikan Gibran-Teguh wali kota dan wakil wali kota," terangnya.
Presiden Jokowi menawari jabatan ini melalui Gibran yang waktu itu akan segera dilantik setelah berhasil memenangkan pemilihan.
"Sebelum dilantik 2020. Mas Gibran datang sendiri menegaskan mau ndak dilantik menjadi Wakil Menteri," jelasnya.
Waktu itu ia langsung menolak tawaran tersebut. Ia lebih memilih menjadi tukang las dari pada menjadi wakil menteri.
3. Badut Politik Mengelilingi Jokowi
Terbaru, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun menilai Jokowi telah mengalami perubahan sikap.
Komarudin mengatakan Jokowi sekarang berbeda dari yang selama ini dikenalnya.
Kata Komarudin, perbedaan itu dipengaruhi adanya "badut-badut" di sekeliling Jokowi.
"(Jokowi berbeda) setelah badut-badut politik mulai berkumpul di sekeliling istana. Itulah," kata Komarudin dalam tayangan Gaspol! Kompas.com dikutip Kamis (9/11/2023).
Tetapi Komarudin tak mau bloko menyebut siapa badut yang dimaksud.