"Maka hari-hari ini kita melihat betapa banyaknya upaya membawa negara dan aparat dan aparaturnya melayani pribadi dan golongannya," kata Paloh dalam pidatonya.
Paloh melanjutkan upaya membawa negara dan aparaturnya kepada kepentingan praktis semacam itu. Telah melahirkan ketidakpercayaan sosial.
"Ketidakpercayaan rakyat kepada negara. Kritik muncul dalam bentuk sinisme dan cemoohan yang sudah sangat kasar sebagai bangsa yang beradab," sambungnya.
Dikatakannya itu menjadi contoh negara yang mengalami penurunan derajat kewibawaan pada tingkatan yang paling rendah.
"Rakyat mengalami kesulitan menempatkan kepercayaannya kepada siapa. Maka hari-hari ini akan mudah sekali kita menemui rakyat yang cukup dapat memerintah dirinya sendiri," kata Paloh.
Ia menegaskan bahwa saat ini bangsa berada di ujung tanduk kerusakan yang paling mencemaskan sepanjang kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kita berharap semua pemimpin nasional dan rakyat tidak kehilangan kontrol. Belajar dari berbagai peradaban yang besar. Kehilangan adab selalu melahirkan kebingungan ilmu dan pemimpin palsu," tegasnya.