Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD menilai pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka mempertontonkan demokrasi tanpa etika.
Hal ini disampaikan juru bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim merespons ketidakhadiran Gibran dalam dialog terbuka yang digelar PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/11/2023).
"Kami melihat ini adalah sebagai wujud berdemokrasi tanpa etika yang terus ditampilkan oleh kubu pasangan Prabowo-Gibran," kata Chico kepada Tribunnews.com, Sabtu (25/11/2023).
Chico mengatakan acara dialog terbuka yang digelar PP Muhammadiyah adalah upaya mempersembahkan gagasan capres dan cawapres ke masyarakat atau pemilih.
"Agar (masyarakat) bisa menilai secara utuh semua kandidat, khususnya di bidang gagasan, visi-misi," ujarnya.
"Dan tentu untuk menilai apakah betul gagasan itu benar-benar dipahami oleh capres cawapres yang bersangkutan," sambung Chico.
Chico menyayangkan bila pasangan Prabowo-Gibran terus menerus melakukan hal seperti itu.
"Kemudian akan menimbulkan pertanyaan, bahwa faktor apa yang diinginkan untuk masyarakat memilih? Sekedar gemoy dan santuy? Atau hanya karena gibran anak presiden?" tegasnya.
PP Muhammadiyah sebelumnya mengundang tiga pasangan capres-cawapres untuk melakukan dialog terbuka.
Pada sesi pertama menghadirkan pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar di Edutorium Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS), Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/11/2023).
Selanjutnya untuk sesi kedua pada Kamis (23/11/2023) dihadiri Ganjar-Mahfud di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Lalu sesi ketiga untuk Prabowo-Gibran di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/11/2023). Sayangnya, dalam acara tersebut Gibran tak hadir.
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengungkapkan alasan tidak hadirnya putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.