TRIBUNNEWS.COM - Mewujudkan Indonesia Emas 2045 bisa menjadi mimpi belaka apabila tak disertai dengan komitmen kuat dan strategi yang tepat. Apalagi, anak muda Indonesia menjadi komponen aktor utama yang berperanan besar mencapai impian tersebut.
Karena itu, penting bagi seorang pemimpin untuk memahami persoalan dan kebutuhan anak muda. Hal inilah yang dilakukan Ganjar Pranowo, yang siap mewujudkan Indonesia Emas 2045 bersama anak-anak muda Indonesia yang aktif dan kreatif.
Lewat interaksinya dengan anak-anak muda Pontianak di Kedai Kopi Asiang pada 26 November kemarin, sosok yang dipasangkan dengan Mahfud MD ini menyebut talenta anak muda Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi.
Baca juga: Lewat Persatuan dan Pemerataan Ekonomi, Ganjar-Mahfud Satukan Masyarakat dari Sabang sampai Merauke
Indonesia diperkirakan menghadapi era bonus demografi pada tahun 2030 hingga 2040 mendatang. Bonus demografi yang dimaksud adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas). Porsi usia produktif diperkirakan 60 persen dari total populasi penduduk Indonesia.
Tidak hanya dari kota besar, menurutnya bakat-bakat muda dari daerah juga kini mulai banyak bermunculan dan berpotensi memenuhi industri kreatif yang diproyeksikan akan menjadi ekonomi baru yang sangat menjanjikan.
Di sisi lain, anak-anak muda di daerah seringkali menghadapi kesulitan dalam mengoptimalkan potensi mereka karena keterbatasan sumber daya dan akses. Maka itu, pemerintah harus hadir dan terlibat untuk memfasilitasi para anak muda sebagai penerus bangsa.
Ganjar pun paham anak muda membutuhkan ruang kreatif yang luas. Sebagai solusinya, ia berencana membangun Creative Hub di seluruh Indonesia jika terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Ia mengatakan bahwa creative hub atau ruang-ruang kreatif sangat penting, baik di tingkat nasional maupun di daerah. Inisiasi ini tentunya untuk mengakomodasi kreativitas anak-anak muda dan generasi Z untuk bisa mengembangkan bakatnya.
"Saya kira klop dan mengonfirmasi apa yang menjadi persoalan mereka," ujarnya saat berbincang dengan anak muda pada hari Minggu (26/11/2023), di Kopi Asiang, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat.
Baca juga: Insentif Nakes di Daerah 3T, Ganjar-Mahfud Perjuangkan Kesejahteraan Nakes
Ia menjelaskan rencananya untuk membangun creative hub di seluruh Indonesia menjadi cara untuk mewujudkan potensi Indonesia Emas pada 2045. Cara ini, menurutnya dapat mendorong peran anak muda dengan memberikan pendidikan yang baik, fasilitas serta akses yang mudah.
"Itulah yang kemudian bisa dilakukan pemerintah maupun berkolaborasi dengan yang lain. Misalnya tokoh masyarakat, perusahaan, sehingga ini sangat bisa dimanfaatkan," ujarnya.
Rencana Ganjar untuk membuat Creative Hub tertuang dalam program dari GP-MMD, yaitu “Ekonomi Kreatif Makin Melaju” dengan menjadikan pelaku ekonomi kreatif jago kandang dan jago tandang melalui pendampingan profesional, bahan baku, teknologi, permodalan, hak cipta, pasar, koneksi industri, dan ruang publik, serta memperbanyak infrastruktur creative hub di setiap daerah.
Serap aspirasi dari anak muda dan Gen Z
Pada kesempatan yang sama, para anak muda dan kalangan Gen Z menyampaikan keluh kesahnya tentang kurangnya tempat berkarya kepada Ganjar.
Salah satu anak muda bernama Rey (25) mengungkapkan curhatannya terkait tidak adanya tempat untuk ia dan teman-temannya berkarya.
"Wah kami senang sekali bisa bertemu bapak di sini. Kami berharap Pak Ganjar kalau jadi presiden tetap seperti ini. Mau mendengarkan suara anak muda. Saya sangat ngefans sama bapak dan harapan saya bapak lebih perhatian pada kebutuhan anak muda," kata Rey.
Baca juga: Ganjar Perkenalkan Program Unggulan 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes Saat Kampanye di Merauke
Rey memiliki talenta di bidang tari, namun, ia kesulitan hanya untuk mencari tempat latihan. Dirinya bercerita bahwa tak ada tempat seperti studio tari di Pontianak yang bisa digunakan untuk mengasah bakat dan minatnya terhadap seni.
"Saya itu dancer pak, saya sudah sering tampil di luar negeri dan dapat juara satu. Mengharumkan nama bangsa. Namun sayang pak, mau latihan saja susah. Biasanya saya latihan di pinggir jalan, tetapi sering lampunya dimatikan dan diusir Satpol PP," keluh Rey.
Mendengar curhatan tersebut, Ganjar mengungkapkan rencananya membuat creative hub adalah cara untuk mengakomodasi kreativitas anak-anak muda agar mereka bisa mengembangkan bakat mereka.
Sebagai sosok yang berpengalaman dan paham tentang kebutuhan anak muda, Ganjar sudah membuktikan bahwa ruang kreatif sangat penting. Sebelumnya, ketika menjabat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar sukses menginisiasikan program Heterospace, ruang kreatif bagi anak-anak muda di Jateng untuk berinovasi dan mengembangkan bakat mereka menjadi karya.
Sejak pertama dibangun pada tahun 2020, Heterospace telah menjadi tempat bagi 60.000 anak muda untuk mendapatkan pelatihan dan panduan berkreasi.
Baca juga: Banyak Masyarakat Merasa Sehati, Yenny Wahid: Ganjar-Mahfud Dapat Meneruskan Legacy Jokowi