Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan, dana subsidi untuk kendaraan listrik lebih baik digunakan untuk membangun transportasi umum.
"Daripada untuk subsidi kendaraan listrik, lebih baik untuk kendaraan umum apalagi yang berbasis listrik," katanya ketika ditemui di kawasan Darmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2023) malam.
Dia bilang, jika ingin melakukan pengurangan emisi gas rumah kaca, maka paling efektif adalah membangun transportasi umum.
Baca juga: Anies Buka Peluang Cabut Insentif Kendaraan Listrik Jika Jadi Presiden: Kebijakannya Harus Dikoreksi
Bila membangun transportasi umum, kata Anies, bisa membuat para pengguna pribadi beralih ke kendaraan umum.
"Nah, kalau itu dilakukan di kota-kota besar Indonesia, itu salah satu visi kami, maka kita akan membantu mengurangi efek rumah kaca," ujar Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memandang jika kendaraan listrik yang didorong, malah akan membuat menambahnya jumlah kendaraan di jalanan.
Terlebih, apabila orang membeli mobil listrik, Anies menilai itu tidak membuat para pembelinya mengganti mobil berbasis bensin yang telah dimiliki.
"Apakah dia kemudian menggantikan mobil yang berbasis bensinnya? Mayoritas tidak. Mayoritas mobil tambahan. Yang terjadi lebih banyak kendaraan di jalan. Padahal kita membutuhkannya bukan saja bebas emisi, tapi juga jumlah kendaraan itu di jalan menjadi menurun," kata Anies.
Ia mengatakan, kebijakan pemberian subsidi ini harus dikoreksi. Hal itu juga tak lepas dari permintaan (demand) akan mobil listrik lebih tinggi dari pasokan (supply) yang ada.
"Kalau demand-nya lebih banyak dari supply, kenapa harus dikasih insentif? Toh yang antre (mau beli mobil listrik) sudah banyak. Harganya tanpa diskon saja yang mau beli banyak. Kenapa harus dikasih diskon?" ujar Anies.