Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Komunikasi Online Tim Mahfud MD (MMD), yang juga Ketua PBNU, Syafi'i Alieha alias Savic Ali menyebut suara dari warga Nahdliyin jadi salah satu penentu pemenang Pilpres 2024 atau setiap ajang pesta demokrasi.
Hal ini ia kemukakan karena berdasarkan data, jumlah warga Nahdliyin mencapai 90 juta jiwa, atau hampir 50 persen warga Indonesia menjalankan tradisi dari Nahdlatul Ulama.
"Nahdliyin itu jumlah warganya banyak sekali walaupun jumlah warga NU yang puluhan juta, dan ada survei kalau dihitungkan jumlahnya ada 90 juta," kata Savic saat wawancara khusus dengan News Manager Tribun Network, Rachmat Hidayat di Studio Tribunnews, Komplek Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta pada Rabu (29/11/2023).
"Karena praktis 50 persen jumlah musim di Indonesia yang menjalankan tradisi NU, artinya dengan angka yang besar sekali ini saya kira memang NU menjadi salah satu penentu," ungkapnya.
Savic pun menyebut kemana suara Nahdliyin tersebut berlabuh, maka sosok tersebut yang kemungkinan besar menjadi pemenang dalam Pilpres, ketimbang mereka yang tidak mendapatkan dukungan.
"Di mana suara NU itu mengarah ya kandidat itu kemungkinan akan punya kans memenangi Pilpres yang lebih besar ketimbang yang tidak bisa dapat dukungan," kata Savic.
Berkenaan dengan ini, menurutnya warga Nahdliyin tahu bagaimana rekam jejak Mahfud MD yang punya kedekatan dengan pesantren-pesantren dan para ulama khususnya di Jawa Timur.
Sehingga kata Savic, Mahfud MD dipandang lebih dapat merepresentasikan warga NU ketimbang calon - calon lainnya.
Baca juga: Direktur Komunikasi Tim MMD: Mahfud MD Pejabat Kawakan yang Nihil Kasus
"Studinya sebelum studi hukum adalah Sastra Arab di situ jadi saya kira warga NU tahu bahwa Pak Mahfud lebih mewakili mereka, lebih merepresentasikan mereka," ujarnya.