News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ade Armando dan Kontroversinya

Blunder Pernyataan Ade Armando, Dulu karena Serang PDIP, Kini soal Dinasti Politik di DIY

Penulis: Daryono
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kader PSI Ade Armando ditemui di Kantor DPP PSI Jakarta, Selasa (11/4/2023)

Hal itu disampaikan Kaesang saat mengunjungi kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta.

"Untuk sementara kita suruh Bang Ade Armando untuk traktir kita di DPP, itu sanksi pertama. Ya, jangan sampai ada sanksi kedua," kata Kaesang.

Sanksi tersebut, kata Kaesang, sebagai langkah pendisiplinan dari PSI.

Selain Ade Armando, kata Kaesang, ada beberapa kader lain di partainya yang dikenai pendisiplinan.

"Sudah kami disiplinkan, sudah kami ingatkan di setiap meeting mingguan kita berpolitik yang gembira, sopan dan santuy," ujarnya. 

Atas sanksi dari Kaesang, Ade Armando menyatakan menerimanya. 

Hal itu disampaikan Ade Armando di akun X-nya pada 7 Oktober 2023.

Kini disorot karena pernyataan soal politik dinasti DIY

Kini, Ade Armando kembali disorot karena pernyataanya.

Awalnya Ade Armando menanggapi soal aksi BEM UI, BEM UGM dan sejumlah BEM lainnya yang memberikan kritik soal politik dinasti. 

Aksi perwakilan BEM itu digelar di Yogyakarta. 

Kader PSI Ade Armando ditemui di Kantor DPP PSI Jakarta, Selasa (11/4/2023) (Mario Christian Suamampow)

Ade mengatakan aksi perwakilan BEM itu ironis karena dilakukan di daerah yang ia sebut menerapkan politik dinasti. 

"Ini ironis sekali, karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti dan mereka diam saja," ujarnya dalam cuitan di akun X pribadinya, Sabtu (2/12/2023).

"Anak-anak BEM ini harus tahu dong, kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah DIY. Gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu," sambung Ade.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini