Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani menyatakan pihaknya merasa tidak perlu menghabiskan waktu berpolemik memperdebatkan soal format debat Capres-Cawapres Pilpres 2024.
Rosan pun menegaskan, pasangan Prabowo-Gibran telah siap mengikuti format apapun yang diputuskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
"Sayang waktunya masyarakat terbuang percuma untuk menyaksikan polemik soal format debat. Yang pasti paslon Prabowo-Gibran siap mengikuti format apapun yang diinginkan masyarakat dan ditetapkan oleh KPU," kata Rosan kepada wartawan Senin (4/12/2023).
Rosan menegaskan bahwa yang terpenting format tersebut meningkatkan kualitas pemilu dan demokrasi di Indonesia.
"Jauh lebih baik kalau setiap paslon berlomba-lomba menyampaikan gagasan besarnya masing-masing atau mempertontonkan aksi nyata yang bermanfaat untuk masyarakat. Contohnya seperti yang kami lakukan sekarang ini setiap hari di seluruh Indonesia," sambung Rosan.
Menurut dia, salah satu contoh yang dimaksud adalah pembagian makan siang sehat gratis setiap hari untuk anak-anak sekolah dasar di seluruh Indonesia.
Di mana, pasangan calon (Paslon) nomor urut 2 Prabowo-Gibran berkomitmen untuk melakukan pemberian makan siang sehat gratis setiap hari sampai dengan hari terakhir kampanye tanggal 10 Februari 2024.
"Di TKN Prabowo-Gibran prinsip dalam kampanye kami adalah wajib memberikan manfaat langsung bagi orang lain dan orang banyak sesuai dengan kebutuhannya. Jadi bukan untuk kepentingan kami sendiri yang diprioritaskan. Itu sesuai dengan azas kekeluargaan dan prinsip gotong royong," terang Rosan.
Dia juga menambahkan, bila Prabowo-Gibran terpilih di 2024, program tersebut akan menjadi salah satu kebijakan pemerintah yang diutamakan dengan anggaran mencapai Rp400 triliun per tahun atau kurang lebih Rp.1,1 triliun per hari.
Menurut Tim Pakar TKN ada 82,3 juta anak usia dini dan ibu hamil yang perlu dibantu dan menjadi prioritas pemerintah nantinya.
Bahkan, menurut simulasi perhitungan Tim Pakar di TKN Prabowo-Gibran, dari satu program nyata itu saja berpotensi menambah pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 2-2,5 persen setiap tahunnya.
Baca juga: Jadwal dan Tema Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024, KPU Sebut Masih Mungkin Format Berubah
"Selain untuk membebaskan 30 juta lebih anak usia dini dan 4,8 juta Ibu hamil dari bahaya stunting, dampak multiplier ekonominya juga sangat besar. Karena sumber daya manusia yang terlibat untuk melaksanakan kebijakan tersebut setiap hari bisa mencapai jutaan orang yang akan menikmati pendapatan tambahan dengan jumlah lebih tinggi dari UMR setiap bulannya," jelas Rosan.