TRIBUNNEWS.COM - Pembentukan Media Center Koalisi Indonesia Maju oleh Kementerian Investasi menuai polemik.
Media Center Indonesia Maju ini berlokasi di di Jalan Diponegoro Nomor 15A, Menteng, Jakarta Pusat
Sejumlah hal menjadi sorotan mulai dari sumber dana hingga dinilai pemborosan anggaran dan berbau politis.
Alasan dibentuknya Media Center Indonesia Maju
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan Media Center Indonesia Maju dibentuk dengan tujuan terkait isu, informasi maupun masukan yang berkembang dalam Pemilu 2024.
Menteri yang juga menjadi pendukung Prabowo-Gibran ini beralasan upaya klarifikasi informasi Pemilu 2024 berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi.
"Karena ini tahun politik, penting rasanya kami dari pemerintah berpandangan untuk dilakukan percepatan memberi informasi ataupun klarifikasi terhadap berbagai masukan, kritikan ataupun plesetan data," kata Bahlil, dalam konferensi pers, Senin (4/12/2023).
Dengan adanya Media Center Indonesia Maju, Bahlil berharap para wartawan bisa mengecek berbagai isu terkait pemerintah.
"Media Center ini kita bangun dalam rangka memberikan wadah kepada teman-teman (jurnalis) untuk meng-cross check karena ini kan sebenarnya banyak di tahun pemilu, pileg, pilpres, kadang-kadang ada berita yang butuh informasi, nah disini kita bisa berdialog," jelas Bahlil.
"Kami bentuk ini untuk membina teman-teman wartawan bisa cepat menelaah informasi terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang telah dilakukan atau akan dilakukan yang kaitannya dengan proses pembangunan," ujarnya.
Nama media center dan sumber pendanaan jadi sorotan
Pembentukan Media Center Indonesia Maju itu menuai sorotan di antaranya soal nama yang dipakai.
Pasalnya nama Indonesia Maju sama dengan nama koalisi calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
Bahlil berdalih, nama Indonesia Maju mengacu pada nama Kabinet bukan nama koalisi pendukung capres-cawapres.