Untuk diketahui, Hrun Al Rasyid merupakan pendukung Prabowo Subianto di pilpres 2019 lalu.
"Tidak kalah penting hadir bersama saya di sini ayahnya Harun Al Rasyid, Harun adalah adalah anak yang meninggal pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu, protes hasil pemilu," kata Anies.
Dikatakan Anies, kasus tewasnya Harun Al Rasyid belum ada kejelasan hingga kini.
Hal itu menunjukkan hukum belum menghadirkan keadilan bagi warga negara.
"Apa yang terjadi? Dia tewas sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Anies juga memberi contoh kasus meninggalnya seorang ibu, bernama Mega Suryani Dewi.
Mega merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh suaminya sendiri, Nando di Bekasi.
"Ibu Mega Suryani Dewi, ibu rumah tangga yang mengalami kekerasan rumah tangga, lapor pada negara tidak diperhatikan. Diam2 meninggal korban kekerasan, apakah akan dibiarkan? Tidak, ini harus diubah," ucap Anies.
Anies berpandangan dua kasua itu, menunjukkan Indonesia lebih sebagai negara yang patuh pada kekuasaan.
Sebab itu, pasangan AMIN (Anies-Muhaimin) berkomitmen menghadirkan hukum yang adil untuk semua warga negara.
"Kami memberikan komitmen bahwa dari puncak sampai ke bawah kami akan tegakkan hukum pada siapa saja, kami kembalikan Marwah kehidupan bernegara yang menempatkan hukum sebagai tempat yang paling tinggi dan ketentuan itu berlaku pada semua, termasuk ketika menyangkut urusan ASN menyangkut urusan TNI dan Polri," pungkas Anies.