Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu yang menjadi perhatian jelang Pemilu Legislatif atau Pileg 2024, yakni kondisi kesehatan mental kandidat yang berkompetisi di ajang tersebut.
Menurut psikiater Nova Riyanti Yusuf, orang yang maju sebagai calon legislatif (caleg) di tingkat nasional maupun kota atau daerah, rentan mengalami gangguan mental jika tak memiliki tujuan jelas.
"Kalau tujuannya tidak jelas, lalu kalah, pasti kecewa," ungkapnya pada media briefing virtual yang diselenggarakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kamis (14/12/2023).
Dokter yang akrab disapa dr Noriyu ini juga menjelaskan jika selama pemilu ini, ada saja caleg yang gagal lalu terlilit utang.
Akibatnya, caleg merasa kecewa berat dan alami gangguan depresi.
"Kemarin ada itu profiling, tentang pinjam online (pinjol) atau apa sampai caleg kena pinjaman dan lain sebagainya," kata dr Noriyu lagi.
Namun, kata dr Noriyu bagi caleg yang berkompetisi secara sehat, punya tujuan jelas dan visi misi, maka saat kalah tidak menimbulkan gangguan kesehatan mental.
"Tapi saya rasa kembali ke rasionalitas. Kompetisi sehat, tujuan jelas, punya visi misi sebagainya pada saat kalah atau menang itu akan sama seperti di kontestasi lainnya," kata dr Noriyu lagi.
Selain caleg yang berpotensi alami gangguan kesehatan mental, keluarga hingga tim sukses juga bisa mengalami hal serupa.
"Ada keluarga yang stres, atau tim suksesnya waktu itu," tambah dr Noriyu.