Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden (capres) Ganjar Pranowo menyinggung tak ingin berpolitik dengan cara joget-joget.
Hal itu disampaikan Ganjar, dalam acara Food & Agriculture Summit III, dialog calon presiden RI 2024-2029 bertajuk 'Mewujudkan Kedaulatan Argomaritim Sebagai Fondasi Utama untuk Indonesia Emas 2045' yang diselenggarakan oleh Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) di IPB International Convention Center (IICC), Botani, Bogor, Selasa (19/12/2023).
Baca juga: VIDEO Respons TKN Prabowo Gibran Soal Lomba Joget Gemoy yang Diadakan Relawan
Ganjar mengungkapkan, ia fokus melakukan purifikasi politik atau dalam hal ini, mengembalikan cara-cara berpolitik sewajarnya.
Soal ini juga, katanya, sudah pernah diungkapkan Ganjar dalam pidatonya pada peresmian pasangan Ganjar-Mahfud, beberapa waktu lalu.
"Maka saya ajak anak-anak muda yuk terlibat yuk, ini penting pidato saya waktu itu, waktu saya dijodohkan sama Pak Mahfud, karena saya sudah kenal beliau lama," ungkap Ganjar.
Baca juga: Prabowo Joget Gemoy Jedag-Jedug Bareng Relawan Kopi Pagi: Kalau Ada yang Jelekin, Jogetin Aja
Menurutnya, politik kotor perlu dijernihkan. Ia mengungkapkan, tetap berusaha melakukannya walaupun dirasa sulit.
"Maka saya ceritakan, kita lakukan purifikasi politik yang kata orang tidak kotor ini. Sulit. Tapi saya harus lakukan," ucap Ganjar.
Ganjar kemudian mencontohkan, saat diminta agar cara berpolitiknya jangan terlalu serius. Menurutnya itu lebih baik daripada harus berjoget-joget.
"‘Pak Ganjar mbok gayanya, kampanyenya jangan yang serius-serius lah. Ada joged-joged'. Ah enggak (mau) ah, enggak, enggak," ucap Ganjar.
Usai menjelaskan hal tersebut, eks Gubernur Jawa Tengah itu menuturkan, semasa menjabat sebagai legislator di DPR RI. Ia pernah menjabat sebagai panitia khusus (pansus) Undang-Undang Partai Politik (parpol).
Baca juga: Prabowo Kena Sindir Suka Joget Minim Gagasan, Gibran Beri Pembelaan: Apa yang Salah dengan Gembira?
Adapun salah satu amanat dalam UU Partai Politik, kata Ganjar, yakni kewajiban edukasi politik.
"Ada satu tugas dari UU parpol adalah pendidikan politik. Saya punya kewajiban edukasi, bahwa Anda tidak suka aku, enggak apa-apa, tapi kewajiban saya adalah untuk melaksanakan itu. Ini lho politik, pilih gitu lho kamu, boleh," jelasnya.