News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Mahfud Soal Pengungsi Rohingya: Saat Ini Ditampung Sementara, Nanti Kita Tutup karena Beban

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengungsi Rohingya yang baru tiba berkumpul dan beristirahat di sebuah pantai di Laweueng, Kabupaten Pidie di provinsi Aceh, Indonesia pada 10 Desember 2023. Lebih dari 300 pengungsi Rohingya, sebagian besar perempuan dan anak-anak, terdampar di pantai barat Indonesia pada 10 Desember. pemerintah setempat membiarkan mereka dalam ketidakpastian tanpa adanya kepastian mengenai tempat berlindung

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD buka suara soal pengungsi Rohingya.

"Pengungsi Rohingya itu dulu kita tolong demi kemanusiaan karena politik luar negeri kita diplomasinya, diplomasi kemanusiaan," kata Mahfud, saat ditemui usai acara Peringatan Hari Migran Sedunia, di Depok, Jawa Barat, pada Rabu (20/12/2023).

Mahfud mengungkap, Indonesia tak ikut menandatangani pembentukan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), yang merupakan komisi tinggi untuk para pengungsi itu.

Meski demikian, katanya, Indonesia telah menolong para pengungsi Rohingya sejak tahun 2015.

"Indonesia tidak ikut tanda tangan. Yang ikut tetangga-tetangga itu, tapi dibuangnya ke indonesia terus (para pengungsi Rohingya). Indonesia bisa mengusir mereka, tapi Indonesia menolong," ucapnya.

Katanya, jumlah pengungsi Rohingya terus bertambah hingga tempat penampungannya tidak cukup. Hal itu menimbulkan resistensi dari masyarakat lokal.

"Orang-orang lokal kemudian merasa cemburu 'lho Pak, itu orang asing di sini terus kami yang miskin di sini kok enggak diperhatikan, kami juga perlu makan' sehingga mereka sudah mulai menolak. Ada resistensi dari masyarakat lokal," ungkap Menko Polhukam itu.

Namun, Mahfud mengatakan, pemerintah Indonesia masih akan menampung sementara para pengungsi itu.

Mahfud tak menampik membeludaknya jumlah pengungsi Rohingya menjadi beban bagi Indonesia. Oleh karena itu, ia mengungkapkan, nantinya pemerintah akan menutup akses masuk mereka.

"Meskipun begitu, kita selamatkan dulu sambil mencari tempat penampungan. Nah tentu kita tampung sifatnya sementara. Untuk pada saatnya nanti kita akan menutup sama sekali karena itu menjadi beban."

Diberitakan sebelumnya, Selain aksi buang makanan di laut, perilaku lain pengungsi Rohingya di Aceh kembali mendapatkan sorotan.

Pengungsi Rohingya ketahuan buang air besar (BAB) sembarangan di tambak warga.

Sebelumnya, warga sempat geram dengan kelakuan pengungsi Rohingnya yang membuang nasi bungkus yang diberikan sebagai bantuan kemanusiaan.

Warga merekam nasi bungkus yang dibuang pengungsi Rohingnya hingga viral di media sosial.

Kali ini pihak Rohingya angkat bicara soal tuduhan membuang nasi yang diberikan lepada mereka.

Melansir dari akun tiktok @btj.tripaceh, Minggu (17/12/2023), Ali seorang pengungsi Rohingya membeberkan alasan warga membuat nasi bungkus diberikan.

Adapun dikatakan Ali, jika pengungsi Rohingya suka makanan pedas tapi tidak bisa menyampaikan.

“Ini cuma salah paham, bukan mereka buang2 nasi, mereka suka makanan pedas, tapi tidak bisa menyampaikan, begitu kata bang Ali,” bunyi tulisan dalam video tersebut.

Meski begitu pernyataan tersebut tidak serta merta membuat netizen berhenti kecewa.

“Aku jg sma suka pedes tp namanya dikasih ya terima aja toh dikasih gratis. Yakali dikasih gratis pilih2 menu,” ujar seorang netizen.

“enak aja harus nurutin selera mereka emang kita ini mau dijadiin babu apa,” ujar yang lain.

“lah banyak permintaan dong namanya,” timpal netizen lain.

“dah gratis tiap hari Cuma RUDOXING, makanan minta yg enak, disini byk yg jd pemulg untk bs makan, tdr di kolong jembatan woy,” seru yang lain.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini