Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis perekonomian Indonesia akan tumbuh positif pada 2024 mendatang.

Optimisme tersebut, kata Presiden, bukan hanya karena kinerja ekonomi yang baik melainkan juga karena situasi politik yang kondusif.

"Optimisme saya di 2024 juga didasarkan pada kondisi politik," kata Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia di Jakarta Selatan, Jumat, (22/12/2023).

Menurut Presiden suhu politik di Indonesia menjelang Pilpres 2024 terbilang dingin.

Oleh karenanya para pengusaha tidak perlu khawatir dalam menghadapi pesta demokrasi 5 tahunan ini.

"Saya tahu para pengusaha ini menunggu situasi politik. Ada juga yang deg-degan mendekati Pemilu, terutama mendekati Pilpres. Saya ingin menegaskan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," katanya.

Baca juga: Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI di Angka 5 Persen, tapi Ada Tantangan Inflasi

Menurut Presiden panasnya suhu politik hanya terjadi di media sosial dan debat antar politisi yang ditayangkan televisi.

Panasnya suhu politik tersebut tidak dirasakan di akar rumput.

"Tapi kalau bapak ibu turun ke masyarakat, desa, daerah-daerah, bapak ibu bisa merasakan rakyat itu santai-santai saja itu, iya betul. Coba pergi ke desa, pergi ke daerah. Rakyat santai-santai saja," katanya.

Menurut Presiden suhu politik 2024 memang terasa adem.

Hal itu berbeda dengan suhu pokitik pada Pilpres 2014 dan 2019 yang cukup panas.

Presiden menilai dinginnya suhu politik pada Pilpres kali ini merupakan tanda bahwa masyarakat sudah dewasa dalam berpolitik.

"Yang panas pun bisa segera didinginkan dan kalau sudah terbelah sedikit bisa bersatu kembali," katanya.

"Jadi kesimpulan saya ekonomi outlook 2024 Indonesia sangat optimis. Optimisme karena melihat kinerja ekonomi kita dan optimis karena situasi politik yang dingin menjelang Pemilu 2024," pungkasnya.