Namun Jokowi membantah bahwa singkatan yang ditanyakan pada Prabowo merupakan pertanyaan jebakan.
"Kita ini kan mau pegang pemerintahan jadi harus tahu singkatan. Semua permerintah juga tahu TPID itu apa, TPID saya tahu ya udah."
"Kita itu kan akan memegang pemerintahan. Jadi isatilah2 pemerintahan harus tahu dong. BAU, TPID harus tahu," kata Jokowi kala itu.
Baca juga: Mengenal SGIE serta Carbon Capture and Storage, Pertanyaan Gibran untuk Cak Imin dan Mahfud MD
Bantah Jebakan
Dewan Pakar Ekonomi Syariah TKN Prabowo-Gibran, Reza Arief Budy Artha mengatakan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka tidak bermaksud untuk membuat jebakan saat menanyakan State of the Global Islamic Economy (SGIE) dalam debat KPU.
Menurut Reza, pertanyaan yang diajukan Gibran itu disebut wujud keinginannya untuk mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.
Buktinya, kata dia, Gibran sudah menyinggung perbankan syariah saat menit awal paparan visi misi.
"Dari mulai menit pertama Mas Gibran menyampaikan bagaimana pengembangan SDM perbankan syariah yang juga disampaikan beberapa hal-hal terkait ekonomi syariah seperti pariwisata halal, industri halal dan lain-lain," ujar Reza dalam diskusi di Markas TKN Fanta, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/12/2023) malam.
Oleh sebab itu, kata Reza, putra Sulung Presiden Jokowi itu pun menanyakan SGIE kepada Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai salah indikator perkembangan ekonomi syariah dalam debat kemarin.
"Karena begini, ketika kita bicara pengembangan ekonomi syariah yang dipertanyakan strateginya apa, dasar pertimbangannya apa, analisanya apa. Mas Gibran sangat serius dengan itu. Oleh karena itu perkembangan ekonomi syariah Mas Gibran menanyakan SGIE itu," jelasnya.
Ia menuturkan komitmen Prabowo-Gibran untuk mengembangkan ekonomi syariah bukanlah pepesan kosong.
Dia menyebut, program pengembangan ekonomi syariah tertuang di dalam Asta Cita Prabowo-Gibran.
"Dalam Asta Cita ekonomi syariah adalah poin yang akan kita kembangkan apabila Prabowo-Gibran terpilih itu ada di Asta Cita butir kedua. Nggak mungkin kita serius ingin kembangin tapi gak ngerti itung itungannya gimana," jelasnya.
Di sisi lain, Reza menegaskan pertanyaan yang diajukan Gibran bukanlah sesuatu yang spesial. Sebab, pelaku ekonomi syariah seperti Cak Imin seharusnya memahami betul mengenai SGIE.
"Ibaratnya kalau misalkan kita memasuki kelas matematika kalau ditanyain 1 tambah 1 nggak tau ya jangan ikut kelas matematika. Itu makanan sehari-hari. Jadi enggak ada yang spesial dan bukan juga jebakan seperti yg disebutkan oleh beberapa pihak lain yang bilang Gibran sengaja bikin jebakan dan sebagainya," tuturnya.