Dirinya juga berharap agar Polri dapat segera memproses kasus tersebut sehingga tidak memicu konflik horizontal di masyarakat.
Menurutnya, Pemilu harus dilaksanakan secara luber, jurdil, teduh, tertib, dan bermartabat.
"Tidak boleh ada capres yang menghalalkan cara untuk meraih simpati dan kemenangan," tukasnya.
Anies yakin Polri gunakan akal sehat
Menanggapi laporan tersebut, Anies Baswedan, meyakini Polri menggunakan akal sehatnya dalam menanggapi laporan dugaan penistaan agama karena menggunakan akronim Amin.
Dia juga menyindir para pelapor yang mungkin bisa tambah tenar karena melaporkan isu penistaan itu ke Bareskrim Polri.
"Jadi ya saya rasa polisi akan menggunakan akal sehat kewarasan dalam menindaklanjuti laporan itu. Yah (yang melapor) lumayan tambah tenar," kata Anies di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023)
Menurutnya akronim AMIN untuk Anies-Muhaimin sudah digunakan sejak lama, bahkan sebelum kampanye.
"Kok ya baru sekarang? Jadi agak lambat, lalu yang kedua ya memang singkatannya itu Anies-Muhaimin itu bisa disingkat Amin, kan itu bukan suatu rekayasa," tuturnya.
Soal siapa yang mengatur akronim Amin, Anies meyakini akronim tersebut tercipta karena sebuah takdir yang diberikan Tuhan.
Baca juga: Anies Diadukan ke Bareskrim karena Akronim AMIN, Syaugi: Sudah Ada Tim Hukum, Nanti Diurus
"Gusti Allah yang ngatur sehingga Anies pasangannya Anies dan Muhaimin," pungkasnya. (*)