TRIBUNNEWS.COM - Menanggapi tudingan sebagian pihak yang menganggap Cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak menjawab pertanyaan Mahfud MD terkait rasio pajak, Tim Kampanye Nasional Prabowo Gibran angkat bicara.
Menurut Juru Bicara TKN, Puteri Komarudin, Gibran justru menjawab secara cerdas dan menyeluruh. Mencakup hal yang lebih substansif, melebihi definisi dan angka yang dipertanyakan.
“Untuk angka, kalau untuk rasio sebenarnya sudah jelas. Ada di visi misi kita bahwa 23 persen adalah rasio penerimaan negara terhadap PDB. Jadi bukan rasio pajak atau Tax Ratio. Target Tax Ratio kita juga jelas disebutkan, 18 persen.” jelasnya.
Menurut Puteri, Gibran justru menjawab pertanyaan yang bersifat tersirat dari Mahfud MD, yaitu mengenai Prabowo Gibran akan menaikkan tarif kepada wajib pajak.
“Mas Gibran cerdas mengetahui maksud tersirat dari pertanyaan tersebut. Dan langsung dijawab dengan strategi untuk meningkatkan penerimaan negara tanpa membebani wajib pajak yang sudah taat pajak. Bahkan Mas Wali menggunakan istilah ‘berburu di kebun binatang’, ini istilah yang sudah umum di dunia perpajakan,” jelasnya.
Istilah ‘berburu di kebun binatang’, lanjut anggota DPR Komisi 11 yang menjadi mitra kerja Kemenkeu tersebut mengacu kepada usaha untuk tidak memberatkan para wajib pajak yang sudah membayar pajak. Namun usaha yang akan dilakukan adalah memperbesar kebun binatang tersebut.
Baca juga: Gibran Sebut Soal Hilirisasi Digital Saat Debat Cawapres, Ini Maknanya
“Artinya akan ada usaha untuk menambah wajib pajak, usaha ekstensifikasi. Bahkan Mas Gibran memberikan data jumlah wajib pajak kita yang masih kecil, 30 persen. Perlu kita tekankan, kita menaikkan tax ratio, bukan tax rate,” urainya.
Gibran, lanjut Puteri, juga bisa menangkap sensitifitas dari usaha menaikkan penerimaan negara tersebut. Ia menjamin bahwa UMKM dan para pengusaha tidak perlu khawatir tentang pajak yang akan memberatkan.
“Mas Gibran langsung sampaikan, tidak perlu khawatir. Karena untuk UMKM dengan pendapatan dibawah 500 juta, pajaknya akan tetap nol. Ini untuk membuktikan bahwa usaha menaikkan penerimaan negara, tidak akan membebani pengusaha UMKM,” urainya.
Politisi Partai Golkar ini juga kemudian menilai pembicaraan pasca debat yang mengkritisi bahwa Cawapres no urut 2 tersebut tidak menjawab pertanyaan adalah respon kurang substantif dibandingkan dengan apa yang disampaikan oleh Gibran.
“Menurut kami, penampilan Mas Gibran malam itu begitu luar biasa. Sangat holistik, menguasai persoalan serta solutif. Memberikan efek kejut. Jadi, kritik yang ditujukan kepada beliau pasca perdebatan adalah hal yang kurang substansif. Sekali lagi, ini membuktikan bahwa Mas Gibran layak jadi wakil presiden, dan anak muda mampu jika diberi kesempatan,” tutup Puteri Komarudin.(**Fina**)
Baca juga: Singgung Hilirisasi Digital Saat Debat Pilpres 2024, Pakar: Gibran Tahu Bangun Ekosistem Digital