Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ammarsjah Purba memastikan bahwa Capres Ganjar Pranowo memiliki visi jauh ke depan dalam isu pangan dan kesehatan, termasuk dalam hal mengatasi stunting.
Apalagi, Ganjar akan memperkuat program asupan makanan bergizi dan sehat, seperti banyak serat, sayur serta buah.
Hal itu bisa dilihar dari rekam jejak Ganjar dalam dua periode menjabat Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023. Di mana, dia mencatat keberhasilan pembangunan bidang Pangan dan Kesehatan.
Prestasi itu penting untuk menjadi rujukan membangun Indonesia ke depan mengingat di wilayah lain masih banyak kendala.
Baik bidang kesehatan maupun pangan Provinsi Jawa Tengah mendapat apresiasi tinggi. Penurunan angka prevalensi stunting dan tingkat perkawinan dini paling rendah dibandingkan Jawa Timur dan Jawa Barat.
Oleh karenanya, BKKBN memberikan apresiasi. Bahkan, diramalkan Jawa Tengah akan memenuhi target angka stunting nasional 14 persen pada 2024.
Capaian itu tak lepas dari kesuksesan bidang pangan di Jawa Tengah. Selain berkecukupan, pangan di Jawa Tengah pun dinyatakan sehat. Keberhasilan itu bukan hal yang mudah untuk dicapai.
“Seandainya Ganjar diberi kesempatan memimpin negeri, Ganjar akan melanjutkan capaian seperti saat masih memimpin Provinsi Jateng dulu, yaitu akan meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, utamanya dalam asupan nutrisinya, terkait penyiapan generasi baru 2045 nanti,” kata Ammar kepada wartawan, Rabu (27/12/2023).
Di tahun 2022 ada 11 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang mendapatkan penghargaan Universal Health Coverage (UHC).
Kota Surakarta, Kota Magelang, Kota Semarang, Kota Tegal, Kota Salatiga Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Brebes, Rembang, Klaten, dan Kudus.
UHC yang diperkenalkan oleh WHO merupakan sistem kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bermutu dengan biaya terjangkau.
Di mana, ada 16 jenis layanan kesehatan dasar yang dicakup dan terbagi dalam 4 kategori yakni KIA, Penyakit Menular, Penyakit Tak Menular dan Kapasitas dan Akses.
Setahun sebelumnya, Ganjar Pranowo mendapat penghargaan sebagai gubernur terbaik Program Penyehatan Pangan Nasional dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Tentu, ini buah dari kegigihannya terjun ke lapangan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan pada restoran, rumah makan dan warung-warung.
Ammar menambahkan, khusus bagi generasi baru, kecukupan gizi perlu dipacu dalam konteks memperkuat kualitas pendidikan, agar mampu bersaing dengan pelajar atau pemuda negara lain.
“Saat masih menjabat Gubernur Jateng, sempat meluncurkan program 'Gayeng Nginceng Wong Meteng' sebagai ujud kepedulian Ganjar terhadap perempuan dan anak,” tambahnya.
Diketahui, program ini berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta kasus stunting. Program ini juga memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada ibu hamil agar mereka selamat dan bayi tumbuh dengan sehat.
Ammar pun menyebut, program ini juga berhasil memenuhi kebutuhan gizi bagi perempuan dan anak. Kesehatan dan gizi adalah bagian hilir, sementara di bagian hulunya adalah ketahanan pangan.
Dalam kaitan dengan hal itu, Ganjar telah meluncurkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Provinsi Jawa Tengah adalah lumbung pangan terbesar di Indonesia dengan produksi padi yang besar. Dalam kurun waktu 2019-2020 menjadi provinsi pengekspor hasil pertanian paling tinggi di Indonesia.
Atas capaian itu, Jawa Tengah meraih Penghargaan Abdi Bakti Tani Tahun 2021 untuk Kategori Provinsi dengan Nilai Ekspor Komoditas Pertanian Tertinggi.
Agar lebih maju dan efisien, Ganjar pun mendorong para petani dan nelayan untuk memanfaatkan teknologi.
"Mereka pun mendapat layanan pelatihan pelatihan, penggunaan teknologi informasi, dan penataan kelembagaan dalam pertanian," jelas Ammar.