Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo respon sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengatasnamakan sebagai 'Pejuang PPP' dukung pasangan Prabowo-Gibran.

Menurutnya dukungan tersebut berdasarkan individu bukan arahan partai.

"Kader individu? Kalau individu boleh kita sebut oknum, itu bisa terjadi dari partai apapun karena ada juga dari partai lain mendukung saya," kata Ganjar kepada awak media di Pasar Kota Wonogiri, Jumat (29/12/2023).

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu melanjutkan, dalam konteks tersebut, hal ini tejadi ketika partai tidak tegas mengendalikan anggotanya.

"Maka split tiket (Suara) akan terjadi dan split tiket ini terjadi dengan model dukungan seperti itu," jelasnya.

Ganjar itu kemudian menyinggung soal dukungan yang ia terima dari kader Partai Amanat Nasional (PAN).

"Seperti yang terjadi di PAN misalnya, Mas Heru pengurus PAN di Cirebon, dari awal dukung saya, diancam dipecat, tapi tetap mendukung," sambungnya.

Jadi rupanya split suara, kata Ganjar akan terjadi dengan pilihan yang tidak sesuai dengan arah partai, para oknum akan melakukan itu.

"Tugas kita adalah mengendalikan kepada partai untuk mendisiplinkan," tegasnya.

Diketahui Pejuang PPP menggelar acara deklarasi dukungan kepada paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, hadir dalam acara deklarasi tersebut, Kamis (28/12/2023).

Pejuang PPP yang menyebut diri mereka kader PPP, menggelar acara deklarasi dukungan itu di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan. Tampak logo Kakbah PPP dan juga tulisan 'Pejuang PPP'.

Rosan hadir dalam acara itu dan dipersilakan duduk di atas panggung.

Dia duduk bersebelahan dengan Koordinator Nasional Pejuang PPP, Witjaksono, dan Nyai Hizbiyah Rochim yang diperkenalkan sebagai salah satu pimpinan majelis PPP.

Keterangan foto: Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo di Pasar Kota Wonogiri, Jum'at (29/12/2023).