Dengan pengalaman itulah Ganjar berkomitmen untuk menghentikan dan segera mengatasi situasi minimnya alkes dan bahan baku farmasi di Indonesia.
"Suka tidak suka kita harus memulai kimia dasar, petrokimia," ungkapnya.
Respons Ganjar tersebut menjawab pertanyaan Ketua Komite Tetap Alat Kesehatan Kadin Indonesia, Radin Teguh.
Radin menjelaskan, bahwa pandemi Covid-19 menjadi pukulan bagi industri farmasi dan kesehatan Indonesia yang 90 persen bahan baku komponen masih tergantung pada impor.
"Kita ketahui, industri farmasi, kimia dasar, komponen, sangat tergantung kepada industri kimia dasar dan petrokimia. Data di negara tetangga Vietnam mereka punya 29 industri petrokimia, sementara indonesia baru 4," terangnya.
Sementara itu, riset dan pengembangan khususnya di industri alat kesehatan masih mendapatkan dana riset yang minim, yakni 0,05 persen dari PDB, sedangkan negara maju lainnya rata-rata mendapatkan persen dari PDB.
Kemudian pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia pun kalah sama negara tetangga.
Data menyebutkan, di Vietnam sudah punya 29 industri petrokimia sementara Indonesia baru punya empat.
Selengkapnya, inilah perbandingan janji Anies, Ganjar, dan Prabowo di bidang kesehatan:
1. Janji Anies-Cak Imin di Bidang Kesehatan
Janji Anies-Cak Imin di bidang kesehatan tertuang dalam misi 5 yaitu Mewujudkan Manusia Indonesia yang Sehat, Cerdas, Produktif, Berakhlak, serta Berbudaya.
Dalam misi 5, pasangan yang diusung Koalisi Perubahan itu memiliki sejumlah komitmen.
Di antaranya layanan kesehatan tanpa diskriminasi yang andal dan efisien serta jaminan kesehatan nasional nasional yang andal.
Berikut sederet janji Anies-Cak Imin di bidang kesehatan, dikutip dari dokumen visi-misi pasangan ini:
a. Layanan kesehatan tanpa diskriminasi yang andal dan efisien
- Mengedepankan upaya promotif dan preventif melalui penguatan fungsi Puskesmas didukung penguatan peran Pemerintah Desa, masyarakat dan dunia usaha dalam pelayanan kesehatan primer;