Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengkritik kinerja BUMN yang kerap mematok harga tinggi saat mengikuti tender proyek, tetapi waktu kerjanya lama.
Prabowo bercerita saat ini dirinya menjadi menteri pertahanan danmembangun beberapa kampus, rumah sakit dan sekolah unggulan ada sebuah perusahaan BUMN yang pertama kali diundang untuk ikut tender.
BUMN tersebut memasang harga yang sangat tinggi. Dia heran mengapa harga yang dipatok tinggi.
"Ini kok mahal banget? Si swasta harganya sekian persen labih murah, waktu (pengerjaannya) lebih cepat, dan swasta itu kan mau kalau kita kejar-kejar dikit," ujar Prabowo.
"Saya sedang bangun tahun ini saja tiga kampus baru. Rencananya delapan kampus dan yang saya undang pertama adalah BUMN. Saya enggak sebut BUMN mana, nanti enggak enak," katanya dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin di Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Prabowo menilai pimpinan BUMN itu suka semena-mena saat memasang harga.
"Kadang-kadang BUMN ya, maaf saja, kadang-kadang si pimpinan BUMN mungkin keenakan dia dipasang di situ karena ada backing. Ada sponsornya ya kan. Kita sudah lama jadi boleh kan aku bicara apa adanya?" ujar Prabowo.
"Saya mau kasih ke BUMN, hanya gimana, waktunya lebih lama, harganya tinggi. Aku kasih ke swasta, jadi itu barang," lanjutnya.
Baca juga: PBNU Kecam Langkah Eks Ketua PWNU Riau Buat Surat dan Kop Palsu untuk Acara Deklarasi Prabowo-Gibran
Prabowo pun mengatakan, ini kembali lagi ke kehendak politik. Swasta boleh gabung ke proyek, sama juga dengan BUMN asalkan kata Prabowo kerja mereka benar.
Menurut dia, jika direksi tidak beres kinerjanya, lebih baik langsung dilaporkan ke KPK saja.
Baca juga: Fakta-fakta Viral Spanduk Dandim Sukoharjo dan Prabowo-Gibran, Disebut Propaganda, KIM Minta Usut
Jika di KPK kerjanya masih tidak beres, langsung dilaporkan ke kejaksaan. "Kita persaingan. Competition is good. Silakan kompetisi, efisiensi, transparansi kualitas, silakan," kata Prabowo.