Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto membagikan telur kepada warga di kawasan Rumah Susun Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat pada Minggu (14/1/2024) pagi.
Gerakan membagikan telur ini merupakan gerakan serentak di seluruh Indonesia yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-51 PDIP.
Hasto menjelaskan total ada 1.500 telur yang dibagikan ke warga di Rusun Tanah Tinggi itu.
Dimana ribuan telur itu telah dipindang oleh warga setempat.
"Telur ini dimasak oleh Ibu-ibu di RT dan kemudian dibagi untuk menambah asupan gizi bagi anak-anak kita," kata Hasto.
Dia pun membandingkan program bagi telur itu dengan program bagi-bagi susu gratis yang digagas paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.
Hasto meyakini bahwa telur jauh lebih baik daripada susu.
“Kami memberikan telur karena ini secara empiris menurut para ahli gizi telur kaya protein, bagus tidak hanya mencegah stunting, juga dalam pertumbuhan kecerdasan anak-anak kita. Sehingga satu keluarga kami berikan 3 telur sebagai upaya gotong royong dari PDIP dan seluruh tim Pemenangan Ganjar-Mahfud,” kata Hasto.
Baca juga: Golkar Berbagi Ribuan Makan Siang dan Susu Gratis ke Sekolah dan Panti di NTT
Lebih jauh, Hasto memberi penekanan pada mengapa program telur lebih baik dibanding program susu dari sudut pandang kesehatan, anggaran, maupun kedaulatan pangan.
"Telur ini diproduksi oleh rakyat Indonesia, bukan impor. Kalau Prabowo Gibran susunya impor, bahkan ada dari Australia, bahkan mengandung glukosa yang tidak baik bagi pertumbuhan anak anak. Makanya kita membangun semangat berdikari di dalam mengatasi stunting. Jadi telur ini sangat efektif itu berdasarkan penilaian dari ahli gizi,” terang Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini menjelaskan nantinya pembagian telur ini akan diintegrasikan ke program KTP Sakti (Satu Kartu Terpadu Indonesia) yang diusung oleh paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
KTP Sakti akan memastikan bantuan dari pemerintah tepat sasaran dan semakin mudah diakses.
Alasannya, KTP Sakti akan mengintegrasikan semua data bantuan sosial (bansos).
Tak hanya itu datanya juga akan selalu diperbaharui.
Sehingga kasus dimana masyarakat yang sudah mampu dan sebenanrya tidak berhak mendapatkan bantuan bisa dibereskan. Sementara yang kemudian jatuh miskin, bisa menerima bantuan.
“Jadi ketika satu data yang terus diupdate, ada ibu-ibu hamil misalnya, maka harus medapatkan pelayanan dan kepenuhan kacang hijau yang kayak Vitamin B, kemudian telurnya, karena beberapa suplemen dari daun kelor yang kaya dengan vitamin C, itu semuanya akan diberikan pelayanan secara terintegrasi maka ada kebijakan satu data tersebut,” jelas Hasto.