News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Soal Strategi Atasi Kemiskinan, Ganjar-Mahfud Pakai Rumus 'Beri Pancing, Bukan Ikannya'

Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru bicara tim pemenangan nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono menyatakan, Program 1 Keluarga 1 Sarjana yang digagas pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia.

Dia mengatakan, gagasan itu ibarat memberi ‘pancing’ bukan ‘ikan’ kepada rakyat miskin.

Menurut dia, program prioritas Ganjar-Mahfud itu membuat orang yang tergolong miskin bisa mandiri dengan bekal pendidikan yang dimiliki, sehingga pendidikan menjadi hal pentiing untuk memutus rantai kemiskinan.

“Bagaimana mengubah negara kalau bermodal hanya misalnya, makan siang dan susu gratis. Tapi untuk mengubah itu semua diperlukan hal paling mutlak yaitu pendidikan, ini yang paling penting,” ujarnya, dikutip dari akun Instagram @ganjarmahfud, Selasa (16/1/2024).

Jadi, lanjutnya, pasangan Ganjar-Mahfud berkomitmen 1 Keluarga 1 Sarjana untuk memutus rantai kemiskinan, gratis pendidikan dari TK sampai kuliah.

Dia mengatakan, persoalan kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah meski sudah ada penurunan. Selama dua tahun terakhir, wabah Covid-19 membuat angka kemiskinan sulit untuk turun.

“Bahwa ada penurunan itu sebuah fakta, yang harus dilakukan ke depan adalah percepatan bagaimana untuk menurunkan kemiskinan,” lanjutnya.

Kader Partai Perindo ini menuturkan, Ganjar Pranowo sudah membuktikan di Jawa Tengah (Jateng), menurunkan jumlah orang miskin sebanyak 1 juta orang.

Baca juga: Janji Capres: Prabowo Komitmen Entas Kemiskinan, Ganjar Bakal Buat KPI untuk Para Menteri, Anies?

“Dari 4,7 juta orang menjadi 3,7 juta orang. Ini terbukti dari 10 tahun Mas Ganjar menjadi Gubernur Jawa Tengah berdasarkan data dari Maret 2013 sampai Maret 2023,” lanjutnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 17 Juli 2023, persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen, menurun 0,21% poin terhadap September 2022 dan menurun 0,18% poin terhadap Maret 2022.

Baca juga: Bertemu Paguyuban Sopir Truk, Ganjar Pranowo Tegaskan Komitmen Berantas Pungli

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, menurun 0,46 juta orang terhadap September 2022 dan menurun 0,26 juta orang terhadap Maret 2022.

Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 sebesar 7,29%, menurun dibandingkan September 2022 yang sebesar 7,53 persen.

Sementara itu, persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2023 sebesar 12,22%, menurun dibandingkan September 2022 yang sebesar 12,36 persen. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini