Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti, mengungkapkan bahwa nilai menjaga etika dan akhlak sangat penting dalam menjalankan kehidupan bersosialisasi di masyarakat.
Atikoh menyakini jika nilai-nilai tersebut harus terus dibawa salam setiap kondisi, di dunia pendidikan, dunia kerja hingga bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Atikoh saat menghadiri istigasah bersama ratusan santri dan satriwati di Pondok Pesantren Tarbiyatus Salafiyah, Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (25/1/2025) malam.
Mulanya, Atikoh mengatakan bahwa pendidikan di pondok pesantren mengajarkan banyak hal, dari manajemen waktu, disiplin dan kerja sama.
"(Para santri) terus sudah terbiasa dengan manajemen waktu, terbiasa dengan kedisiplinan, terbiasa dengan kerja kelompok, dan paling penting adalah kebiasaan menerapkan takwa. Inilah yang paling penting," kata Atikoh.
Baca juga: Saat Istri dan Anak Para Capres Turun Gunung Ikut Kampanye di Pilpres 2024
Berbekal pendidikan di pesantren, Ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar ini meyakini para santri ketika bersosialisasi, berkomunikasi dan bersilahturahmi dengan seseorang, akan mengedepankan adab dan etika.
Apalagi ketika para santri kelak terjun ke dunia kerja yang penuh dengan persaingan.
"Apalagi misalnya di dunia kerja, yang paling menentukan kita disukai atau tidak sama orang, bagaimana kita pekerjaannya itu sangat ditentukan oleh seberapa besar, seberapa baik akhlak kita, bukan hanya dari nilai akademis," ucap Atikoh.
"Nilai akademis itu penting tapi ada yang paling penting adalah etika kita, adab kita, akhlak kita kepada orang lain. Jadi disitulah nilai positif yang luar biasa," sambung dia.
Tak lupa, mantan wartawati ini menyebut bahwa para santri adalah anak yang paling ikhlas menempuh pendidikan formal maupun agama.
Atikoh pun memberikan semangat kepada para santri untuk terus belajar dengan gigih dan serius sehingga bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara.
"Jadi cukup padat sekali aktivitas di Ponpes, apalagi nanti kemudian ada pendidikan umumnya di sini, dan khususnya menghafal Al-quran, surat-surat atau hadits, ini kan menunjukkan bahwa adik-adik ini ikhlasnya luar biasa, belajar terus. Tetapi justru manfaatnya itu, kita melihat banyak sekali santri-santri dari Indonesia ketika sudah dewasa maka bisa mendapatkan posisi dimanapun," jelas Cucu pendiri Ponpes Riyadus Sholikhin Kalijaran KH Hisyam A Karim.
Sebelumnya, Siti Atikoh Suprianti mendatangi Pondok Pesantren Tarbiyatus Salafiyah, Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (25/1/2025) malam.