News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Cak Imin Ingin Daftarkan Program Food Estate Jadi Rekor MURI, Ini Alasannya

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon wakil presiden (cawapres) 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat melakukan safari politik di agenda Doa Bersama Silaturahmi dan Konsolidasi Relawan Basra Amin (Bali Satu Suara untuk AMIN) di Bandar Udara Letkol Wisnu, Buleleng, Bali, Jumat (26/1/2024).

Laporan Wartawan Tribunews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, BULELENG - Calon wakil presiden (cawapres) 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin hendak memasukkan program food estate ke dalam catatan Museum Rekor Indonesia (MURI). 

Alasannya, kata Cak Imin, adalah karena program itu gagal dijalankan dan merugikan masyarakat dan kalangan petani. 

Baca juga: Jika Menang Pilpres, Cak Imin Bakal Reboisasi Kawasan Food Estate: Pangan Serahkan ke Petani

Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya saat melakukan safari politik di agenda Doa Bersama Silaturahmi dan Konsolidasi Relawan Basra Amin (Bali Satu Suara untuk AMIN) di Bandar Udara Letkol Wisnu, Buleleng, Bali, Jumat (26/1/2024). 

"Tumbuh jagung katanya panen. Panennya di tempat lain saudara. Itu termasuk keajaiban dunia. Perlu kita masukkan museum rekor Indonesia," ujar Cak Imin di depan ribuan pendukungnya.

Baca juga: Menteri Jokowi Kompak Beri Bantahan Hilirisasi-Food Estate yang Disinggung Cak Imin dan Mahfud MD 

"Panennya di tempat lain. Ajaib apa ajaib? Kualat sama petani karena petani tidak dilibatkan dalam pembangunan pertanian. Kualat sama petani karena puluhan triliun tidak untuk membeli pupuk, malah untuk menebang hutan," sambungnya. 

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun menegaskan ihwal dalam kurun waktu 10 tahun terakhir kondisi pupuk sulit. Sementara pemerintah tidak ambil tindakan bahkan abai. 

Justru anggaran yang ada ia sebut digunakan oleh pemerintah untuk program food estate dengan melibatkan perusahaan-perusahaan besar dan tidak mengajak para petani. 

"Pemerintah tidak menangani dengan sungguh-sungguh. Betul? Malah duit anggaran negara digunakan untuk menanam singkong dengan menebang hutan tanpa melibatkan petani, hanya melibatkan perusahaan besar yang merugikan uang negara bahkan gagal," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini