TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asisten Pelatih Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Tamsil Linrung, mengingatkan para kepala desa/lurah, agar tidak menyalahgunakan dana desa untuk memenangkan pasangan capres tertentu.
Tamsil mengatakan proses hukum akan mereka hadapi jika pasangan capres yang mereka dukung tidak menang di Pilpres 2024.
“Tidak ada jaminan capres-cawapres yang mereka dukung akan menang, sehingga kalau mereka main-main dengan menggunakan dana desa untulk ‘serangan fajar’ (money politik), untuk memenangkan capres tertentu, siap-siap saja untuk diproses hukum. Jangan main-main dengan dana desa,” kata Tamsil, Selasa (30/1/2024).
Dijelaskan Tamsil, berdasarkan informasi yang diperoleh Timnas AMIN, ada kemungkinan memobilisasi kepala desa/lurah untuk memenangkan pasangan capres-cawapres tertentu.
Salah satu instrumen yang akan digunakan adalah dana desa untuk money politik.
“Mereka diminta menggunakan dana desa untuk serangan fajar. Mereka dijanjikan tidak akan diproses hukum sekalipun menggunakan dana desa. Tapi kan tidak ada jaminan pasangan yang diminta didukung ini akan menang. Jadi siap-siap masuk penjara saja kalau ternyata menyalahgunakan dana desa,” kata caleg DPD RI dari dapil Sulawesi Selatan ini.
Baca juga: Pengamat Sebut Anies Paling Siap Jadi Pemimpin untuk Hadapi Tantangan Internasional
Tamsil sendiri optimistis pasangan Anies-Muhaimin akan memenangi Pilpres 2024 sekalipun harus lewat dua putaran. “Saat ini sulit pasangan manapun untuk menang dalam satu putaran.
Jadi kemungkinan pilpres akan berjalan lewat dua putaran,” kata Tamsil yang pernah menjadi anggota Fraksi PKS ini.
Berdasar survei internal Timnas AMIN, kata Tamsil, elektabilitas pasangan yang mereka dukung sudah di atas 30 persen.
Posisinya ada di peringkat kedua.
“Selisihnya sekitar 4 persen dengan pasangan 02 (Prabowo-Gibran),” papar Tamsil.
Elektabilitas pasangan AMIN diyakini Tamsil akan terus naik hingga pelaksanaan pencoblosan pilpres.
Hal ini karena para relawan dan simpatisan AMIN terus bergerak meyakinkan pemilih.
“Apalagi pemilih AMIN mayoritas pemilih loyal, yang sulit mengubah pilihan,” kata Tamsil.