Adapun para WNI yang bekerja di perindustrian di Malaysia menurutnya lebih mudah untuk dihubungi dan dijalin komunikasinya untuk memilih saat pemilu.
"Bagi mereka yang berada di pabrik dan perkebunan, tanggapan mereka baik karena mereka biasanya tinggal di asrama pekerja (kost-kostan), jadi tingkat partisipasi mereka baik."
"Namun di masyarakat sedikit kurang karena mereka mungkin pergi keluar untuk bekerja," katanya.
Hermono mengatakan proses pemungutan suara dalam pemilu di Malaysia sering mendapat perhatian di Indonesia karena melibatkan jumlah pemilih di luar negeri terbesar.
Menurutnya, jumlah pemilih terdaftar di Malaysia sekitar 47,55 persen dari total 1,75 juta pemilih yang terdaftar dari WNI diaspora seluruh dunia untuk pemilu ini.
Guna memastikan kelancaran proses pemungutan suara di Kuala Lumpur, Hermono mengatakan total 1.500 personel PPLN terlibat dalam melaksanakan pemilu dan mendapat kerja sama baik dari Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dan Wisma Putra.
"Terima kasih kepada pemerintah Malaysia karena sampai hari ini kami telah mendapatkan dukungan penuh untuk melaksanakan pemilu ini dengan lancar dan damai," tutupnya.
(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)