"Dari sisi pendukung Jokowi, Ahok bakal dianggap sebagai kuda putih. Hal yang sama juga berlaku pada PDI-P, bahwa Ahok strategi PDI-P ingin menggoyang pengaruh Jokowi. Selain dua tokoh ini memiliki relawan yang sama, maka ada potensi untuk memecah gerakan Jokowi, " ujar Arifki.
Dikatakan Arifki, hal yang menarik Ahok sebagai kuda putih Jokowi adalah dengan batalnya koalisi Paslon 01 dan 03 untuk menyiapkan rencana 2 putaran.
Karena kepentingan yang muncul sejak Ahok mendukung Ganjar-Mahfud, Secara ideologis sulit menyatukan elite 03 dan 01, apalagi antara personal Ahok dan Anies.
Arifki menilai Pertemuan Ahok dan Anies bakal membuka lagi luka lama Pilkada DKI Jakarta 2017.
Basis pemilih Anies dan Ahok juga berlawanan. Jika Ahok fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di DKI Jakarta berarti yang direbut adalah suara Anies.
"Ahok bisa saja menjadi kuda putih Ganjar untuk mengalahkan Anies jika pilpres berpotensi dua putaran. Karena dari berbagai survei, elektabilitas Ganjar-Mahfud kalah dari Anies-Imin. Ahok kuda putihnya bisa dilihat dari sudut mana pun," pungkas Arifki.
Sebelumnya, Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi isu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai kuda putih Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebutan kuda putih itu ramai di media sosial, yakni Ahok dianggap ditempatkan Jokowi guna mencegah paslon Ganjar-Mahfud bergabung dengan Anies-Muhaimin.
Ganjar mengatakan, semua bisa berasumsi termasuk isu Ahok sebagai kuda putih Presiden Jokowi.
"Ya semuanya akan bisa mempertimbangkan, memperhitungkan, berasumsi," kata Ganjar saat ditemui seusai kampanye akbar di BSCC DOME, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (6/2/2024).
Namun, dia menegaskan, Ahok merupakan sahabatnya. Dia meyakini mantan Gubernur DKI Jakarta ini memiliki nilai-nilai dalam berjuang.
"Tapi Ahok teman saya. Dia sudah lama bersama saya dan tentu saja dia punya nilai-nilai. Nilai-nilai itu dia tunjukkan waktu jadi anggota DPR, waktu jadi wakil gubernur, kemudian menjadi gubernur sebentar, lalu kemudian dia tidak bisa menjadi gubernur," ujar Ganjar.
Ganjar lalu mengungkit ketika Ahok dijebloskan ke penjara karena kasus penistaan agama pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
Setelah keluar dari penjara, kata dia, Ahok pun ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) dengan gaji yang cukup besar, namun dia keluar karena nilai.