Ahok mulai vulgar menyerang Jokowi usai mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina.
Diketahui, ucapan Ahok dalam sebuah video di media sosial X (dulu Twitter) viral usai menyebut Jokowi tidak bisa kerja ketika menjadi Presiden dan menuding Gibran juga tidak bisa kerja selama menjadi Wali Kota Solo.
Dalam video tersebut, Ahok tengah menjawab pertanyaan peserta yang hadir dalam acara yang berlatarbelakang spanduk bergambar paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Lantas, Ahok mengungkit adik perempuannya tidak ingin memilih Ganjar dan lebih ingin memilih Prabowo.
Sosok yang juga mantan Bupati Belitung Timur itu lalu mengatakan bahwa dalam soal memilih Presiden, maka dia enggan untuk memilih yang tidak sehat, emosional, dan tidak terbukti bisa kerja.
“Persoalan memilih presiden, kita tidak mau pilih yang sudah tidak sehat, kita tidak mau milih orang yang emosional, dan memilih orang yang terbukti tidak bisa kerja,” ujar Ahok dalam video tersebut.
“Dan lagipula, kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik,” sambungnya.
Kemudian, Ahok pun menyebut tidak menemukan bukti Jokowi bisa bekerja sebagai Presiden dan Gibran bisa kerja selama menjadi Wali Kota Solo.
“Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama Wali Kota? Terus ibu kira, Pak Jokowi juga bisa kerja?” tanya Ahok kepada peserta yang hadir tersebut.
Baca juga: Ahok Sebut Presiden Jokowi Tak Bisa Kerja, Prabowo dan Luhut Kompak Membela
Ahok Bisa Jadi Kuda Putih Jokowi dan Megawati
Ahok mendukung paslon Ganjar-Mahfud di pilpres 2024.
Di media sosial, narasi muncul bahwa dukungan Ahok tersebut sebagai kuda putih Jokowi di Pilpres 2024.
Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai bahwa Ahok sebagai kuda putih tentu wajar karena memiliki kedekatan personal dengan Jokowi.
Dukungan yang diberikan Ahok kepada Ganjar dianggap sebagai strategi menggembosi PDIP dari dalam.
Namun, kalau dilihat pada sisi lain, Ahok bisa menjadi kuda putihnya Megawati untuk melawan Jokowi.