TRIBUNNEWS. COM, BOGOR - Hari terakhir masa kampanye atau tiga hari jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, ada dugaan serangan fajar berupa upaya praktik politik uang atau money politic di sebuah perumahan di Cilebut Barat, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat.
Salah seorang warga yang enggan menyebutkan namanya mengungkapkan kepada Tribunnews, ada seorang calon anggota legislatif (caleg) dari sebuah partai politik membagi-bagikan uang kepada warga di sebuah perumahan ternama di Cilebut Barat, Bogor, Jawa Barat.
Caleg tersebut memberikan uang sebesar Rp 300 ribu kepada satu orang warga di perumahan tersebut. Namun, perintahnya adalah mencoblos salah satu partai dan capres yang berasal dari partai tertentu.
"Jadi, paketan suruh coblos DPRD, DPR, Capres dari partai yang sama dari caleg berasal," kata warga tersebut saat berbincang dengan Tribunnews, Sabtu (10/2/2024) malam.
Warga Bogor itu enggan menyebutkan nama partai politik yang dimaksud. Akan tetapi, parpol tersebut adalah parpol besar dan menjadi salah satu pengusung salah satu capres dan cawapres.
"Partai besar pokoknya yang sempat bikin heboh," katanya.
Dikonfirmasi mengenai kabar tersebut Kepala Desa Cilebut Barat, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat, H Dasuki mengaku tidak ada kabar mengenai adanya bagi-bagi uang untuk memilih capres tertentu di wilayahnya.
"Sepengetahuan saya sampai dengan saat ini adem ayem belum dengar ada isu seperti itu, "kata Dasuki.
Baca juga: KPU Tegaskan Data Penghitungan Suara di TPS Bisa Diakses Publik
Baca juga: Masa Kampanye Berakhir, Bawaslu Minta Peserta Pemilu Segera Turunkan APK Jelang Masa Tenang
Baca juga: KPK Sebut Sepekan Jelang Pemilu Rawan Politik Uang
Menurut Dasuki, setelah kampanye akbar dinyatakan selesai hari ini dan memasuki masa tenang, pihaknya terus memantau situasi dan kondisi menjelang pencoblosan termasuk adanya potensi serangan fajar dan bagi-bagi uang.
"Ada(tim) yang pantau soal potensi serangan fajar tim sudah keliling sejak lama hingga masa tenang nanti, " ujarnya.
Ketika ditanya apakah dari pantauan tim tersebut ditemukan adanya titik-titik rawan potensi serangan fajar dan bagi-bagi uang, Dasuki menegaskan sejauh ini belum ada tanda-tanda tersebut.
"Untuk sementara belum ada tanda-tandanya,"kata Dasuki. (Willy Widianto)