Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Odang berharap pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di seluruh Indonesia tenang, sabar, dan tak terpancing dengan permainan pihak-pihak tertentu.
Pimpinan partai pengusung Ganjar-Mahfud tersebut mengatakan, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud telah menerjunkan 1,6 juta saksi lebih untuk mengawasi proses pemilu di lapangan.
Hasil yang disampaikan para saksi tersebut, kata dia, tidak bisa dibohongi, baik secara manual maupun secara elektoral.
Hal tersebut disampaikannya di Posko Pemenangan Ganjar-Mahfud di Jalan Teuku Umar Nomor 9 Menteng Jakarta Pusat pada Rabu (14/2/2024).
"Jadi, saudara sekalian, saya harap semua terutama pendukung 03 seluruh Indonesia tenang, sabar, dan tidak terpancing dengan apa yang dimainkan oleh pihak-pihak tertentu. Ini semua masih berproses dan jangan sekali-sekali menganggap dan mengklaim seolah-olah dia (paslon lain) sudah juara, jangan," kata dia.
Oesman menyakini kubu Ganjar Mahfud telah berupaya maksimal di setiap provinsi di Indonesia.
Dan upaya tersebut membuahkan hasil yang positif.
OSO mengingatkan, Tuhan Yang Maha Kuasa serta rakyat juga turut menentukan hasil Pilpres 2024.
"Saya berapa kali bilang, yang menentukan itu adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Anda boleh 99 persen Anda punya, tapi begitu yang 1 bilang ini kebenarannya, ini sesungguhnya, Anda nggak bisa melawan itu.
Baca juga: Raffi Ahmad Ditegur KPPS Saat Rekam Video di TPS, Ini Kata KPU
Kedua, rakyat. Yang memiliki dan tahu berapa besar yang dia pilih, ke mana dia pilih, itu rakyat tahu. Jadi janganlah mempengeruhi dengan gaya-gaya yang lucu deh tuh," kata dia.
Menanggapi hasil hitung cepat sementara, Oesman mengatakan agar hal itu tidak digunakan untuk menciptakan kebohongan-kebohongan.
"Jadi, kalau ini dipermainkan melalui quick count, nanti jangan sampai juga kita dipermalukan di internasional. Tahu-tahu quick count di sini lain dengan internasional. Internasional nggak mungkin punya kepentingan-kepentingan khusus. Dia pasti lebih fair," kata Oesman.