TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil quick count atau hitung cepat Pemilu 2024. Partai politik (Parpol) mana yang paling menikmati efek ekor jas dari capres yang mereka dukung?
Dalam psikologi politik, efek ekor jas dapat dimaknai sebagai pengaruh figur atau tokoh dalam meningkatkan suara partai di pemilu.
Figur atau tokoh tersebut bisa berasal dari calon presiden ataupun calon wakil presiden yang diusung.
Sederhananya, partai politik akan mendapatkan limpahan suara dalam pemilihan umum anggota legislatif bila mencalonkan tokoh atau figur yang populer serta memiliki elektabilitas yang tinggi.
Seperti diketahui, terdapat tiga poros Capres dan parpol pendukung mereka di Pemilu 2024.
1. Di kubu pasangan Anies-Muhaimin:
- Partai Nasdem
- PKB
- PKS
- Partai Ummat
2. Kubu Pasangan Prabowo-Gibran
- Gerindra
- Golkar
- Partai Demokrat
- PAN
- PBB
- Gelora
-
PSI
3. Kubu Pasangan Ganjar-Mahfud
- PDIP
- PPP
- Hanura
- Perindo
Sejauh ini, lembaga-lembaga survei telah mencatatkan hasil sementara elektabilitas parpol.
Indikator Politik Indonesia
Menurut hasil quick count atau hitung cepat Indikator Politik Indonesia, PDIP menjadi partai politik (parpol) dengan suara tertinggi dalam Pemilu Legislatif 2024 (Pileg 2024), yaitu sebesar 16,68 persen.
Posisi kedua ditempati oleh Golkar dengan perolehan suara sebesar 14,75%.
Posisi selanjutnya ditempati oleh Gerindra yang memperoleh suara sebesar 13,65%.
Selanjutnya, PKB memperoleh suara 10,63%,
Nasdem mendapat dukungan sebesar 9,4%,
PKS sebanyak 8,17%, Demokrat meraih suara 7,53%,
PAN memperoleh dukungan 6,97%.
Populi Center
Hitung cepat Populi Center menempatkan PDIP menjadi partai politik (parpol) dengan suara tertinggi dalam Pemilu Legislatif 2024 (Pileg 2024), yaitu sebesar 16,82%.
Posisi kedua ditempati oleh Golkar dengan perolehan suara sebesar 15,49%.
Posisi selanjutnya ditempati oleh Gerindra yang memperoleh suara sebesar 14,13%.
Sementara perolehan suara parpol PKB sebesar 11,13%.
Nasdem sebesar 8,74%, PKS sebesar 8,21%, Demokrat sebesar 6,89%, dan PAN sebesar 6,86%.
Litbang Kompas
Menurut hasil quick count atau hitung cepat Litbang Kompas, PDIP menjadi partai politik (parpol) dengan raihan suara tertinggi dalam Pemilu Legislatif 2024 (Pileg 2024), yaitu sebesar 17,30%.
Posisi kedua ditempati oleh Golkar dengan perolehan suara sebesar 14,64%. Posisi selanjutnya ditempati oleh Gerindra yang memperoleh suara sebesar 13,73%.
Kemudian, perolehan suara PKB sebesar 11,49%, Nasdem sebesar 9,34%, PKS sebesar 8,34%, Demokrat sebesar 7,31%, dan PAN sebesar 6,96%.
Siapa yang meraup keuntungan efek ekor jas?
Di kubu pasangan Anies-Muhaimin, PKB sejauh ini memiliki elektabilitas paling tinggi.
Sedangkan Partai Nasdem ada di peringkat kedua, disusul oleh PKS.
Sedangkan di poros Prabowo-Gibran, terdapat fenomena menarik.
Bukan Gerindra yang mendapat suara terbanyak, sejauh ini.
Partai Golkar-lah yang berada di posisi teratas di poros ini.
Gerindra menyusul di bawahnya, sedangkan di posisi ketiga dan keempat ada Partai Demokrat dan PAN.
PSI yang dinahkodai putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang, terlihat sulit untuk lolos ke Senayan.
Pun demikian dengan Partai Gelora besutan Anis Matta dan Fahri Hamzah.
Di kubu Ganjar-Mahfud, PDIP jelas adalah partai yang "sempurna" mendulang efek elektoral dari pencapresan Ganjar.
PPP yang juga berstatus partai pengusung justru "terpendam" di posisi bawah.
PPP bahkan belum bisa memastikan apakah mampu lolos ke Senayan atau tidak.
10 Partai Diprediksi Tak Lolos Senayan
Litbang Kompas
Partai Buruh 0,64 persen
Partai Gelora 0,80 persen
PKN 0,19 persen
Partai Hanura 0,66 persen
Partai Garuda 0,25 persen
PBB 0,32 persen
PSI 2,69 persen
Partai Perindo 1,23 persen
PPP 3,66 persen
Partai Ummat 0,52 persen
Charta Politika
Partai Buruh 0,65 persen
Partai Gelora 0,96 persen
PKN 0,36 persen
Partai Hanura 0,83 persen
Partai Garuda 0,43 persen
PBB 0,52 persen
PSI 2,96 persen
Partai Perindo 1,52 persen
Partai Ummat 0,55 persen
Indikator
Partai Buruh 0,73 persen
Partai Gelora 0,93 persen
PKN 0,32 persen
Partai Hanura 0,84 persen
Partai Garuda 0,38 persen
PBB 0,48 persen
PSI 2,87 persen
Partai Perindo 1,42 persen
PPP 3,66 persen
Partai Ummat 0,59 persen