News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

TPN Ganjar-Mahfud Tegaskan Masih Amati Laporan Kejanggalan Pilpres 2024

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Andi Widjajanto (kanan) di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, pada Kamis (25/1/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto tegaskan bahwa pihaknya masih amati laporan kejanggalan proses pemungutan suara Pilpres 2024.

"Kami masih mengamati laporan-laporan, anomali-anomali, kejanggalan-kejanggalan yang terjadi dalam Pilpres," kata Andi kepada awak media di Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Kemudian dikatakan Andi laporan tersebut pihaknya akan tindaklanjuti untuk pastikan pemilu berjalan demokratis.

"Fokus kami adalah memastikan pemilu ini memang berjalan demokratis lalu hasil dari perhitungan cepat, hasil dari exit poll. Itu merupakan salah satu instrumen yang kami lihat," jelasnya.

Meski begitu ia menegaskan pihaknya masih menunggu hasil final perhitungan suara Pilpres 2024 dari laporan KPU.

"Tapi tentunya hasil finalnya menunggu dari perhitungan manual yang nanti akan difinalisasi bersama antara 01, 02, 03 di akhir Maret 2024," tegasnya.

Sementara, Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menyimpulkan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menang satu putaran di Pilpres 2024.

Yunarto mengatakan, kesimpulan itu berdasarkan hasil perhitungan sementara alias quick count.

Dia menjelaskan, quick count merupakan metode ilmiah dan Charta Politika mengambil 2.000 sampel tempat pemungutan suara (TPS) untuk menghitung.

"Itu sudah cukup untuk merepresentasikan keseluruhan TPS dalam hasil real count nanti dengan margin of eror atas bawah 1 persen. Tingkat kepercayaan 95 persen," kata Yunarto kepada Tribunnews.com, Kamis (15/2/2024).

Yunarto menegaskan, hasil quick count bisa dipertanggungjawabkan dan itu terbukti ketika Pilpres 2014 dan 2019.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini