News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Timnas AMIN Optimis Masih Ada Pilpres 2 Putaran

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menunjukkan surat suara Pilpres 2024 sebelum melakukan pencoblosan di TPS 60, Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Anies Baswedan dan keluarganya memberikan hak suara mereka pada Pemilu 2024 di TPS tersebut. (Warta Kota/Yulianto)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  -  Tim Nasional Calon Presiden nomor urut 01 Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) masih optimistis Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.

Oleh karena itu pihaknya enggan membahas apakah akan bersikap sebagai oposisi atau koalisi 5 tahun mendatang.

Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin Eka Gumilar dalam Sapa Indonesia Pagi di Kompas.TV, Jumat (16/2/2024).

“Bukan waktu yang tepat untuk membahas itu (oposisi atau koalisi) menurut saya, karena memang koalisi Amin masih optimis kita bisa menang dua putaran,” ucap Eka.

Eka mengatakan quick count atau hitung cepat hanyalah soal angka.

Sementara di lapangan, dia mengklaim yang terjadi menurutnya dukungan masyarakat terhadap paslon Anies-Muhaimin begitu antusias.

“Kalau quick count soal angka tetapi di lapangan itu kan soal fakta. Kita ramai, sambutan masyarakat ramai, begitu antusias terhadap perubahan, dan menjadi aneh ketika hasilnya tidak sesuai harapan,” kata Eka.

“Paling tidak kita harus akui kalau memang Prabowo lebih tinggi nilainya atau hasil angka-angkanya itu bisa kita terima, tetapi kalau satu putaran, apakah dia juga ada sebarannya di 20 provinsi? Memenuhi ya untuk kemenangan itu, kita harus lihat dulu," kata dia menambahkan.

Selain itu, kata Eka, pihaknya menilai quick count atau hitung cepat yang menghasilkan angka-angka perolehan bagi tiga paslon di Pilpres belum teruji kualitasnya. Sementara penghitungan yang dilakukan oleh KPU masih berjalan.

“Quick count itu baru menghasilkan angka-angka ya, dan angka-angka itu belum teruji secara kualitas dan betul nggak verifikasi terhadap angka-angka yang muncul itu,” kata Eka.

“Saya mengusulkan justru supaya memang Pemilu ini berjalan damai seperti yang dikatakan aman, damai maka beberapa pihak dirangkul untuk sama-sama melakukan IT forensik terhadap hasil yang diperoleh quick count.”

Eka berharap Mahkamah Konstitusi benar-benar bisa bersikap adil ketika ada gugatan yang dilayangkan terkait hasil pemilu.

“Kalau memang misalkan kecurangan-kecurangan yang muncul itu nanti kita ungkap dan saya berharap betul-betul MK tidak hanya menjadi mahkamah kalkulator nanti, bisa melihat penekannya kepada pemilu yang jujur dan adil,” kata Eka.

Kawal Suara

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini