Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Momen bakar ban turut mewarnai aksi penolakan pemilu curang yang digelar oleh beberapa elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Dalam pantauan Tribunnews di lokasi, aksi bakar ban tersebut dilakukan oleh massa aksi sebanyak dua kali.
Di tengah aksi bakar ban itu, ada segelintir massa yang merasa tidak setuju. Mereka berkelakar kalau yang seharusnya dibakar adalah gedung yang menjadi lokasi aksi, dalam hal ini gedung DPR RI.
"Harusnya Gedungnya yang dibakar, kenapa bakar ban, ngebul (asap) doang ini," kata beberapa massa aksi saling bersahutan.
Dalam pantauan Tribunnews di lokasi, massa aksi mulai membakar ban sekitar pukul 13.15 WIB dengan menggunakan setidaknya 5 tumpuk karet ban.
Seketika itu juga asap hitam pekat membumbung tinggi di ruas jalan Gatot Subroto tepatnya di depan Gerbang Gedung DPR/MPR RI.
Aksi bakar ban itu dilakukan bertepatan dengan adanya orasi pemakzulan atau mendesak mundurnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai telah abai terhadap nilai demokrasi.
Mereka mengkritisi Pemilu 2024 ini yang dinilai penuh kecurangan. Tak hanya itu, mereka juga meminta DPR RI untuk melaksanakan hak angketnya terkait pemilu curang ini.
"Presiden Jokowi telah curang, terlalu banyak kelicikan keculasan kebohongan," kata orator aksi.
Baca juga: Beda Sikap Oposisi Soal Hak Angket di Paripurna: PDIP dan PKS Interupsi, NasDem & PPP Tak Bersuara
Hingga berita ini ditulis sekitar pukul 15.43 WIB api merah masih berkobar di tumpukan ban tersebut, tak hanya itu asap hitam tebal masih membumbung ke langit.
Dengan adanya aksi ini, aparat kepolisian yang berjaga langsung menutup ruas jalan Gatot Subroto tepatnya di depan Gedung DPR RI yang mengarah ke Slipi, Grogol.
Dalam pantauan, pihak kepolisian hanya menyisakan ruas jalan Transjakarta untuk melintas.
Sementara itu, untuk ruas jalan tol terpantau padat merayap atas adanya aksi ini.