TRIBUNNEWS.COM - Perolehan suara pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Kandang Banteng Jawa Tengah lebih unggul dari paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Kekalahan Ganjar-Mahfud di tempat basis suara PDIP itu dinilai telah mengejutkan publik.
Pasalnya, Ganjar merupakan gubernur dua periode di Jawa Tengah, tapi suaranya justru kalah dari Prabowo-Gibran.
Demikian disampaikan oleh Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga.
"Perolehan suara itu tentu mengejutkan, sebab Ganjar menjadi gubernur dua periode di Jawa Tengah," kata Jamiluddin, saat dimintai tanggapannya, Selasa (12/3/2024).
"Selain itu, Jawa Tengah selama ini dikenal menjadi basis PDIP," ujar Jamiluddin.
Berikut selengkapnya perolehan suara Pilpres 2024 di Jawa Tengah, yang disampaikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono, dalam rapat rekapitulasi nasional di KPU RI, Jakarta, Senin (11/3/2024).
- Prabowo-Gibran: 12.096.454 suara
- Ganjar-Mahfud: 7.827.335 suara
- Anies-Cak Imin: 2.866.373 suara
Singgung Peran Jokowi
Dalam hal ini, Jamiluddin mengatakan, perolehan suara Prabowo-Gibran itu tidak terlepas dari adanya peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kontestasi Pilpres saat ini.
Baca juga: Ganjar Kalah dari Prabowo di Kandang Banteng, Saksi Paslon 3 Merasa Keberatan, Ogah Tanda Tangan
Dari hasil tersebut, bisa terlihat kalau Jokowi justru lebih diterima warga Jawa Tengah, ketimbang Ganjar atau bahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Namun Ganjar dan Megawati (PDIP) tampaknya kalah dengan sosok Jokowi di Jawa Tengah. Jokowi terlihat lebih diterima warga Jawa Tengah daripada Ganjar dan Megawati," kata Jamiluddin.
Dijelaskan Jamiluddin, hal tersebut bisa terjadi karena Jokowi kerap berkunjung ke Jawa Tengah.
Dari kunjungan tersebutlah, Jamailudin menilai, Jokowi dapat diterima warga dengan suka cita dan hal itu membekas hingga pasa Pilpres 2024.
Sehingga, ketika masyarakat Jawa Tengah mengetahui Jokowi mendukung paslon nomor urut 2, mereka sontak mengalihkan dukungannya, dari Ganjar-Mahfud ke Prabowo-Gibran.
Di situlah, kata Jamailuddin, pengaruh Jokowi sangat kuat, ketimbang Ganjar atau Megawati.