Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menilai isu dinasti politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi di balik wacana Erina Gudono maju Pilkada Sleman hanyalah persepsi publik.
"Tentu kita menghargailah persepsi masing-masing kita merujuk saja pada tata peraturan perundang-undangan," kata Herman kepada wartawan, Jumat (15/3/2024).
Herman mengaku belum berpikir untuk mendukung menantu Presiden Jokowi itu.
Herman mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus mengawal suara hingga penetapan resmi hasil Pemilu 2024 oleh KPU RI.
"Nanti pada waktunya tentu berbicara persoalan pilkada," ucap Herman.
Baca juga: Jawaban Singkat Gibran dan Respons Nyeleneh Bobby Tanggapi Erina Gundono Masuk Bursa Pilkada Sleman
Sebagai informasi, isu Erina Gudono masuk ke dalam bursa bakal calon bupati Pilkada Kabupaten Sleman 2024 pertama kali digulirkan oleh DPC Partai Gerindra Sleman.
Dalam usulannya, Erina Gudono menjadi kandidat terkuat untuk bisa dimajukan menjadi bakal calon bupati Pilkada Kabupaten Sleman 2024.
"Semua itu kan ada wacana-wacana, terutama internal dulu yang diajukan lalu memandang yang lain. Nanti kira-kira survei masuk atau tidak," kata Ketua DPC Gerindra Sleman HR Sukaptana, Sabtu (9/03/2024).
Sukaptana menyampaikan bahwa salah satu nama yang muncul dari masukan internal adalah ErinaGudono.
Nantinya usulan dari DPC itu bakal disampaikan kepada pengurus tingkat DPD hingga tingkat DPP.
"Iya (Erina Gudono) masuk. Saya kan dari DPC, nah DPC itu kan sesuai tingkatnya, DPC nanti kami laporan DPD. Nah, DPP itu punya wacana juga, misalkan nama Mbak Erina Gudono dimasukan dalam bursa tersebut," jelasnya.
Selaina Erina, ada nama-nama dari kader internal Gerindra yang dimunculkan.
Yakni ada Lisman Pujakusuma, Danang Wicaksana Sulistya, dan termasuk HR Sukaptana.
"Iya, (nama-nama itu) masih dalam penjajakan dulu semua," tandasnya.