Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komnas HAM mencatat temuan sebanyak 289 petugas Pemilu 2024 meninggal dunia. Angka tersebut lebih tinggi sekaligus mementahkan data angka kematian petugas KPPS yang dilansir pihak KPU yakni 181 orang petugas Pemilu 2024 meninggal.
Wakil Ketua Komnas HAM Pramono Ubaid menyatakan jumlah kematian itu turun jika dibandingkan dengan Pemilu 2019 yang menyebabkan 894 orang petugas KPPS meninggal dunia.
"Kematian 2024 masih tinggi, itu yang harus ditekankan," ujar Pramono dalam diskusi publik bertajuk 'Evaluasi pemilu serentak 2024: Kematian Petugas KPPS dan upaya perbaikan sistem tahapan pemilu yang adil bagi pemilih' di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Jika dirinci, kata Pramono, terdapat beberapa masalah simultan yang menyebabkan masih tingginya kematian petugas Pemilu.
Salah satunya, beban pekerjaan yang berat. Pramono menjelaskan rata-rata petugas KPPS bekerja penuh tiga hari dua malam, bahkan bisa lebih.
"Sejak mendirikan TPS, membagikan Form Pemberitahuan Memilih, proses pemungutan dan penghitungan suara, hingga pengisian Sirekap," ujar dia
Pramono mengatakan hal itu diperparah dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 20 tahun 2019 yang memperpanjang waktu penghitungan 12 jam, tanpa jeda.
Mantan anggota KPU RI itu menilai KPU periode saat ini tidak berhasil membuat kebijakan atau inovasi untuk mengurangi beban kerja KPPS.
"Sebagian besar petugas KPPS tetap bekerja melebihi beban pekerjaan yang wajar," kata dia.
Baca juga: Ikut Sidang Pilpres Pertama, Hakim Guntur Hamzah Dipersoalkan Pelapor Etik
Soal Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap), dia mengatakan juga menambah beban petugas Pemilu di lapangan.
"Rekrutmen SDM, manajemen krisis, dan jaminan bagi petugas Pemilu turut bermasalah," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Hasyim Asy'ari, mengungkap ada 181 petugaspemilu yang meninggal dunia sepanjang pelaksanaan Pemilu 2024.
Petugas pemilu tersebut terdiri dari PPK (6 orang meninggal dunia), PPS (23 orang meninggal dunia), dan KPPS (152 orang meninggal dunia).