Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menugaskan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani untuk bertemu calon presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto.
"Ibu ketua umum itu memberi tugas kepada Mbak Puan untuk menjalin komunikasi dengan Bapak Prabowo," kata Ketua DPP PDIP, Said Abdullah saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (9/4/2024).
Said menjelaskan, Puan akan bertemu dengan Prabowo dibekali dengan tiga hal; pertama adalah etik dan moralitas.
"Tidak boleh lepas kita semua lebih-lebih Mbak Puan supaya dalam setiap apapun sebagai politisi untuk berpegang teguh kepada etika dan moralitas," ujarnya.
Kedua, adalah legal substantif, yakni pelajari legal substansi semua perundang-undangan. Ketiga, adalah tujuan yang mau dicapai dalam berbangsa dan bernegara.
"Nah, dalam tiga aspek itu tentu Mbak Puan tidak serta merta langsung melangkah menemui, menjalin komunikasi dengan bapak Prabowo," ucap Said.
Menurut Said, Puan akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024 dikeluarkan.
"Mbak Puan tentu menunggu aspek legalnya. Legalnya apa? Kami lagi bertarung di MK habis-habisan," ungkapnya.
Dia menuturkan, setelah putusan MK keluar, maka Puan menjalankan poin ketiga tadi, yakni tujuan bernegara.
"Pada titik itulah Mbak Puan menjalin komunikasi dengan Bapak Prabowo. Itu artinya, yang setelah proses MK berjalan," tutur Said.
Said mengungkapkan, Megawati menugaskan Puan untuk bertemu bukan karena pertimbangan biologis atau ideologis, namun dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPR RI.
Lagipula, kata Said, hubungan PDIP dan Gerindra dalam 10 tahun terkahir sangatlah baik, tidak ada persinggungan.
Baca juga: Komentar Gibran, Puan, hingga Hasto soal Isu Pertemuan Prabowo dengan Megawati
"Fakta menunjukan selama 10 tahun terkahir Gerindra adalah sparing partner terbaik bagi PDIP," imbuhnya.