Oleh karena itu, ia berpendapat kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara juga tidak rumit.
"Jadi jangan kita mikirnya sudah langsung 'Ah kasian KPU enggak sanggup'. Ya, jangan kasihani, tugas KPU memang itu."
"Jangan dikunci oleh asumsi-asumsi enggak mungkin ada pemilu ulang kemudian kita menyingkirkan keadilan substantif, bahwa ini adalah pemilu terburuk dalam sejarah Indonesia," tuturnya.
Optimisme Kubu Prabowo-Gibran
Di sisi lain, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran optimis MK akan menolak gugatan yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Silfester Matutina, ketika dikonfirmasi, Jumat (19/4/2024).
"Kami yakin Mahkamah Konstitusi akan memberikan keputusan yang terbaik, dalam hal ini pastinya hakim-hakim MK sudah melihat bahwa memang tidak ada kecurangan, yakin bahwa gugatan 01 dan 03 kami yakin 100 persen ditolak," ucapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap agar hakim MK bisa mengadili sengketa Pilpres 2024 secara adil dan objektif.
Silfester meyakini hakim MK bisa bertindak bijaksana supaya putusan yang dihasilkan baik, demi kepentingan bangsa.
"Kita menaruh harapan yang besar agar para hakim yang mengadili sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi ini bertindak adil, objektif, dan bijaksana karena untuk kepentingan bangsa kita ke depannya."
"Jadi kita percaya akan ada putusan yang baik buat bangsa kita," terangnya.
Ia juga percaya tak ada fakta persidangan MK yang menunjukkan adanya kecurangan yang dilakukan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
"Kami dari pihak 02 meyakini bahwa selama fakta-fakta persidangan yang berlangsung selama ini, baik itu bukti, saksi, dan saksi ahli, tidak ada satu hal pun yang intinya menunjukkan bahwa terjadi kecurangan atau pun seperti yang dituduhkan atau diopinikan selama ini."
"Karena bukti-buktinya dari pihak 01 dan 03 tidak valid," tuturnya.
Kata Kubu Ganjar dan Anies
Jelang putusan dibacakan, Ketua Tim Hukum Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, mengatakan MK akan kehilangan kepercayaan jika mengesahkan kemenangan Prabowo Subianto-Gibran.