Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan aktivis 98, Ray Rangkuti menyarankan Anies Baswedan tak kembali maju di Pilkada Jakarta akhir tahun ini.
Menurutnya hal itu agar masyarakat tak merasa kebingungan melihat standar moral para politisi.
"Dia (Anies) meninggalkan posisi (Pilkada Jakarta) itu demi mengejar calon presiden. Padahal dia masih satu periode. Lalu setelah kalah di pilpres balik lagi," kata Ray dihubungi Kamis (2/5/2024).
"Pada akhirnya kita kesulitan menilai standar moral para politisi bagaimana. Kalau pada ujungnya berebut pada kekuasaan," lanjutnya.
Dalam konteks itulah, ia sarankan Anies agar tidak menerima tawaran jadi calon kepala daerah.
"Lebih-lebih kemudian didukung oleh NasDem, apa tidak cukup bagi Anies berkaca. Belum apa-apa sudah ditinggalkan NasDem di pilpres," kata Ray.
Apa tak cukup bagi Anies berkaca pada pengalaman itu, kata Ray.
"Dua hal itulah sebaiknya Anies untuk tidak maju (Pilkada Jakarta). Supaya orang tetap punya standar moral yang tinggi terhadap kekuasaan. Tidak semua orang berburu kekuasaan," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan enggan terburu-buru memutuskan langkah politiknya seusai kalah di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Anies Baswedan setelah acara pembubaran Timnas AMIN di kediamannya, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024) sore.
Anies mengaku, ingin rehat sebentar seusai berbulan-bulan terlibat dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Semua yang menyangkut langkah berikutnya, kasih jeda sebentar," ujar Anies.
Saat disinggung soal rencana maju di Pilkada DKI Jakarta, Anies pun enggan berkomentar banyak.
Anies mengaku belum terpikir soal sikap politiknya ke depan.
"Sekarang jeda dulu, habis itu baru garap lagi," jawabnya.
Pernyataan Anies itu langsung ditimpali kelakar Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Cak Imin langsung menanyakan kapan Anies akan mengumumkan sikap politiknya.
Anies pun menanggapi santai kelakar Cak Imin tersebut.
"Biasanya Gus Imin tuh istikharah-nya mantap. Kita nunggu istikharah Gus Imin dulu," balas Anies tersenyum.
Baca juga: Anies Angkat Kursi hingga Ketum NasDem Absen Pembubaran Timnas Saat Surya Paloh Mesra dengan Prabowo
Jadi Top Priority NasDem
Ditemui di acara yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) NasDem, Hermawi Taslim, menyebut hingga kini partainya belum menentukan sosok yang bakal diusung dalam Pilkada DKI Jakarta.
Hermawi sepakat dengan Anies, bahwa pihaknya harus menyelesaikan satu per satu urusan setelah Pilpres 2024 berakhir.
"Pokoknya satu-satu, tadi kan dia bilang satu-satu pekerjaan diselesaikan ini bubar dulu, nanti diurus lagi," ujar Hermawi.
Pernyataan Hermawi itu berbeda dengan Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya.
Sebelumnya, Willy secara gamblang menyebut nama Anies sebagai priotitas utama yang bakal diusung NasDem di Pilkada DKI 2024.
"Ya, prioritas Mas Anies. Top priority. Yang kedua ada Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino. Habis itu yang lain-lain kita lihat nanti," ungkap Willy, saat menghadiri Halal Bihalal dan Tasyakuran Milad Partai Keadilan Sejahtera ke-22, di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024) lalu.
Ia berujar, tawaran tersebut telah disampaikan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, kepada Anies.
Namun, Anies masih meminta waktu untuk melihat situasi politik saat ini.
"Tetapi setidak-tidaknya NasDem siap kalau Mas Anies maju. Toh, kalau tidak maju juga siap. Alternatif yang sudah kita coba lakukan," ucapnya.
Saat ini, ujar Willy, NasDem masih menunggu keputusan Anies untuk maju atau tidak di Pilkada DKI 2024.
Menurutnya, Anies merupakan aset politik baik di Jakarta maupun di tingkat nasional.
Baca juga: Anies Baswedan Tak Ingin Buru-buru Putuskan Maju Pilgub Jakarta
Enggan Beranda-andai Jadi Menteri Prabowo
Setelah kalah di Pilpres 2024, Anies juga sempat menanggapi kemungkinan dirinya masuk dalam jajaran kabinet Prabowo-Gibran.
Anies enggan berandai-andai terkait langkah politiknya ke depan.
"Saya udah bilang kemarin (soal responsnya jika ditawari kursi menteri), kita tidak berandai-andai. Kalau saya jawab 'tidak', nanti akan dibilang 'emangnya ditawarin?'. Saya bilang 'iya', 'emangnya ditawarin?," ucap Anies, usai menghadiri acara Halal Bihalal dan Tasyakuran Milad PKS ke-22, di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, pada Sabtu (27/4/2024).
Anies menekankan, ia akan tetap meneruskan gagasan perubahan jika diberi kesempatan.
Dalam kesempatan itu, Anies turut mengungkit catatan penting dari Mahkamah Konstitusi (MK) terkait jalannya Pilpres 2024.
"Jangan lewat dari pembicaraan di sini. Jangan sampai media juga melupakan itu (catatan MK dalam putusan PHPU Pilpres 2024). Kenapa? Akhirnya, nanti berulang terus setiap pemilu," kata Anies. (*)