News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Sohibul Iman Bukan Harga Mati, PKS Diyakini Turunkan Standar Cari Cawagub untuk Anies

Penulis: Reza Deni
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PKS resmi mengusung Anies Baswedan dan Wakil Majelis Syuro, Sohibul Iman sebagai cawagub di Pilkada DKI Jakarta. Hal ini diumumkan oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu pada Selasa (25/6/2024).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menilai diumumkannya nama Sohibul Iman sebagai cawagub pendamping Anies Baswedan oleh PKS untuk Pilkada Jakarta 2024, bukanlah harga mati.

"Dengan menimbang potensi kemenangan yang lebih besar, bisa saja PKS dipaksa menurunkan standar di posisi cawagub, untuk membuka ruang negosiasi politik dengan kekuatan besar lain di Jakarta," kata Umam dalam keterangannya, Sabtu (29/6/2024).

Umam memahami  mbahwa dengan kemistri yang kuat dengan Anies sejak Pilkada DKI 2017 lalu, bisa saja meletakkan nama Sohibul sebagai cawagub.

"Terlebih relasi Anies dan Shohibul Iman sendiri memiliki basis komunikasi inter-personal yang cukup kuat. Keduanya juga sama-sama mantan akademisi. Baik Anies dan Shohibul Iman juga sama-sama mantan Rektor Universitas Paramadina, Jakarta. Artinya, praktis tidak ada gap komunikasi untuk membangun kesepahaman visi dan misi perjuangan ke depan," kata dia.

Baca juga: PAN Serahkan 8 Surat Rekomendasi Calon Gubernur: Ahmad Ali NasDem di Sulteng, Murad Ismail di Maluku

Terlebih lagi, dikatakan Umam, jika Anies-Shohibul Iman bisa bersatu dan didukung oleh PDIP yang kini masih gamang dalam menyikapi hubungannya dengan gerbong besar di bawah bayang-bayang Jokowi dan Prabowo, maka hal itu berpotensi membuka kekuatan kerja sama politik dalam skala yang cukup besar. 

"Untuk bisa membawa PDIP masuk, maka tawaran skema kompensasi untuk memberikan posisi Ketua DPRD Jakarta tetap kepada PDIP, perlu dipertimbangkan. Tawaran itu akan menjadi sangat menggiurkan, karena PDIP sendiri telah kehilangan basis cukup signifikan di Jakarta, dan terlempar dari posisi jawara di Pileg Jakarta," kata dia.

Akan tetapi, jika manuver PKS ini tidak direspons cepat oleh Anies, Umam memprediksi ini bakal jadi kartu politik dan akan disambar oleh kekuatan politik lain.

"Termasuk dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang sempat menawarkan posisi Cawagub Jakarta," kata dia.

"PKS yang telah berpuasa 10 tahun dari kekuasaan, bisa saja sangat berkepentingan untuk menjadikan posisi di Pilkada Jakarta ini sebagai ruang negoasiasi politik, terutama dengan kubu KIM, agar PKS bisa ikut masuk ke dalam kekuasaan baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran," ujarnya.

"Sebab, jika PKS memberikan dukungan kepada Anies, hal itu akan menjadi tantangan serius bagi pemerintahan baru nanti, sebab potensi kemenangan Anies akan menjadi panggung kekuatan oposisi yang lebih besar, yang bisa menjadi kompetitor utama di Pilpres 2029 yang akan datang," pungkasnya.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Akhmad Syaikhu menyerahkan keputusan final kepada Anies Baswedan terkair siapa calon wakil gubernur untuk Pilkada Jakarta 2024.

Diketahui, PKS memasangkan Aneis dan kader mereka, yakni Sohibul Iman.

Keputusan itu mendapatkan pertentangan dari PKB yang merupakan partai pertama yang mengumumkan Anies sebagai cagub Jakarta.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini