News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Jelang Deklarasi Ridwan Kamil-Suswono, PKB Merapat, PDIP Tak Punya Kawan Koalisi

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Gubernur Jawa Barat sekaligus politisi Partai Golkar, Ridwan Kamil - Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akan mendeklarasikan duet Ridwan Kamil (RK) dan politisi PKS, Suswono, maju Pilkada DKI Jakarta 2024 di Hotel Sultan

TRIBUNNEWS.COM - Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akan mendeklarasikan duet Ridwan Kamil (RK) dan politisi PKS, Suswono, maju Pilkada DKI Jakarta 2024, Senin (18/8/2024) di Hotel Sultan, Jakarta. 

Belum diketahui secara pasti deklarasi akan digelar sore atau malam hari. 

Ridwan Kamil sebelumnya mengonfirmasi bahwa deklarasi akan dilakukan malam pukul 19.00 WIB. 

Namun, Ketua DPD Golkar Jakarta Ahmed Zaki Iskandar menyebut bahwa deklarasi akan dilakukan sore hari.  

Ridwan Kamil diketahui sudah mendapat dukungan dari sembilan partai politik untuk maju sebagai calon Gubernur Jakarta.

Terbaru, Perindo telah menyatakan dukungan sekaligus memberikan rekomendasi secara resmi kepada Ridwan Kamil untuk Pilgub Jakarta. 

"Saya mendapatkan kehormatan, untuk mendengar langsung dukungan dari Perindo terkait pengusungan saya sebagai Gubernur di Jakarta," kata Ridwan Kamil, Minggu (18/8/2024) di Kantor DPP Partai Perindo, Menteng, Jakarta Pusat. 

Sementara, walau DPP PKB baru menyatakan dukungan secara lisan kepada Ridwan Kamil, namun, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB, Hasanuddin Wahid, menyatakan bahwa keputusan itu sudah final. 

"PKB sudah final bahwa untuk Pilkada di DKI (Jakarta) ini bersama Gerindra, jadi tidak ada pembicaraan di luar itu." 

"Jadi kita sudah pastikan PKB bersama dengan Gerindra" ucap Hasanuddin di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Minggu (18/8/2024).

Menurut Hasanuddin, PKB juga akan hadir saat pengumuman secara resmi Ridwan Kamil oleh KIM nanti malam. 

Baca juga: PKB Pastikan Ikut Gerindra Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta: Sudah Final

"Ya PKB pasti hadirlah, pada 19 Agustus. Pasti PKB ikut bersama mereka."

"Kita tunggu undangannya karena kita sudah menyatakan akan bersama mereka," ucapnya.

Artinya, RK sudah mendapat dukungan dari 9 partai, diantaranya sebagai berikut: 

  • PKS: 18 kursi
  • ⁠⁠Gerindra: 14 kursi 
  • NasDem: 11 kursi
  • ⁠Golkar: 10 kursi 
  • ⁠PKB:10 kursi
  • PAN: 10 kursi
  • ⁠Demokrat: 8 kursi
  • ⁠PSI: 8 kursi
  • ⁠Perindo:1 kursi

Jika dilihat dari peta koalisinya, Ridwan Kamil yang diusung KIM mengantongi dukungan sembilan parpol yang lolos di DPRD DKI Jakarta dengan total perolehan 90 kursi.

Sedangkan PDIP, yang hanya mengantongi 15 kursi tak bisa mengusung calon sendiri karena tak memenuhi ambang batas.

Diketahui, untuk dapat mengusung cagub-cawagub Jakarta dibutuhkan sedikitnya 22 kursi.

Partai politik yang memungkinkan untuk digaet PDIP sejauh ini adalah PKB yang memiliki 10 kursi.

Jika koalisi keduannya itu terwujud, duet Anies Baswedan dan Rano Karno yang digadang-gadang sebelumnya bisa menjadi opsi bagi PDIP di Pilkada Jakarta 2024.

PDIP Akui Tunggu PKB 

Namun, dengan bergabungnya PKB ke KIM, menutup peluang PDIP berkoalisi dengan PKB.

Padahal sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya sedang menjajaki peluang membentuk poros koalisi dengan PKB untuk mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.

Namun, kata Hasto, belum ada keputusan ihwal potensi koalisi PDIP dengan PKB itu.

Perihal peluang berkoalisi itu, Hasto mengatakan masih menunggu hasil dari pelaksanaan Muktamar PKB.

"Kami tunggu muktamar dari PKB. PKB juga baru melakukan langkah konsolidasi," kata Hasto  di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (18/8/2024). 

Adapun Muktamar PKB diagendakan berlangsung di Badung, Bali, pada 24-25 Agustus 2024.

Pengamat Nilai Duet PDIP-PKB Usung Anies-Rano Karno Cuma Wacana 

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai wacana Anies-Rano Karno tidak akan terwujud. 

Menurutnya, hal tersebut lantaran PDIP tidak bisa menduetkan Anies-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 sendiri atau membutuhkan koalisi dengan partai lain.

"Sulit terealisasi (duet Anies-Rano Karno) karena kalau PDIP-nya sendirian, mau dengan partai mana berkoalisi. Kan tidak cukup tiketnya, tidak cukup persyaratan 20 persen treshold-nya," ujarnya, Sabtu (17/8/2024) malam.

Ujang mengatakan, wacana duet Anies-Rano Karno yang digaungkan PDIP semakin sulit ketika hampir seluruh parpol bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.

PKB dan PKS menurunya, tinggal menunggu waktu untuk masuk KIM. 

"Partai lain-lain sudah diborong (masuk KIM). Kemarin saja NasDem, PPP, Perindo sudah gabung KIM. Paling nanti nyusul PKB, PKS juga akan nyusul."

"Jadi hanya menyisakan PDIP di DKJ nanti. Tapi PDIP tidak memiliki golden ticket dan karpet merah (untuk mengusung Anies-Rano Karno sendiri)," jelas Ujang.

PKB, PKS Disebut Mustahil Gabung PDIP 

Sementara, ketika ditanya apakah masih kemungkinan adanya dinamika politik menjelang pendaftaran ke KPU Jakarta pada 27 Agustus 2024 nanti dengan semisal PKB atau PKS bergabung dengan PDIP, Ujang menilai hal tersebut mustahil.

Ujang meyakini, pertarungan Pilkada Jakarta 2024 akan terjadi antara duet Ridwan Kamil-Suswono yang diusung KIM dan calon independen yaitu Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto.

"Soal dinamika politik yang akan terjadi semua serba mungkin. Tapi kalau RK-Suswono disepakati di KIM, berarti calonnya mereka kalau didaftarkan ke KPU."

"Lalu akan melawan calon independen yang sudah diloloskan oleh KPUD yaitu Dharma-Kun tersebut," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Muhammad Zulfikar) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini