Terlebih, gelaran Pilkada Jakarta 2024 masih satu bulan lagi menuju hari pencoblosan.
“Kalau naik lagi 13 persen pada November nanti maka bisa saja satu putaran bagi kemenangan Pramono Anung dan Rano Karno,” kata Djayadi.
Untuk diketahui, populasi survei yang digelar pada 10-17 Oktober 2024 ini adalah warga Jakarta yang telah punya hak pilih.
Sampel sebanyak 1200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.
Dalam survei LSI terkuak bahwa alasan utama responden memilih Gubernur DKI Jakarta adalah pengalaman di pemerintahan yakni sebesar 23,1 persen, kemudian karena jujur bersih dari korupsi 15,4 persen dan karena sudah ada bukti nyata hasil kerjanya 11,5 persen.
Peran Rano Karno
Meningkatnya elektabilitas pasangan Pramono-Rano Karno diduga karena faktor kehadiran Rano Karno sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Pria yang dikenal dengan sebutan Si Doel Anak Sekolahan ini dinilai mempunyai peran penting dalam peningkatan elektabilitas pasangannya.
"Kenapa Pram-Rano bisa menyaingi, bahkan mengungguli pasangan RIDO, antara lain karena faktor (calon) wakil gubernurnya," ujar Djayadi.
Berdasarkan survei LSI yang digelar pada 10-17 Oktober, sekitar 67,1 persen warga Jakarta yang menilai Rano sebagai cawagub yang paling baik.
Jika dibandingkan dengan cawagub lainnya, elektabilitas Rano Karno unggul jauh di atas.
Suswono hanya memperoleh 14,8 persen, sementara Kun Wardana sebanyak 2,0 persen.
Hal inilah yang membuat elektabilitas paslon nomor tiga melejit pesat.
"Ini dapat kami sampaikan bahwa elektabilitas Pram-Rano tampaknya cukup banyak disumbang juga oleh calon wakil gubernurnya," ungkap Djayadi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Survei Terbaru LSI: Pramono-Rano Sudah Susul RK-Suswono, Dharma-Kun Masih Stagnan
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)(Kompas.com)