Adapun survei Poltracking ini dilakukan pada 10-16 Oktober 2024 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Sampel pada survei ini adalah 2000 responden dengan margin of error sekitar 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Klaster survei menjangku enam kabupaten/kota di Jakarta secara proporsional berdasarkan data jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 2024.
Sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Lalu pengumpulan data dilakukan pewawancara terlatih lewat wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang sudah terpilih secara acak.
LSI
Sementara itu, LSI merilis hasil surveinya pada Rabu (23/10/2024) lalu.
Lewat survei yang dilaksanakan pada 10-17 Oktober 2024 itu, elektabilitas Pramono-Rano meningkat.
Pasangan yang didukung PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Hanura ini mencatatkan elektabilitas di angka 41,6 persen.
Pramono-Rano menyalip elektabilitas RK-Suswono yang turun ke angka 37,4 persen.
Lalu Dharma Pongrekun-Kun Wardana mencatatkan elektabilitas sebesar 6,6 persen.
"Sedangkan sisanya yakni 14,4 persen adalah massa mengambang yang belum menentukan pilihannya," ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, saat merilis hasil survei terbarunya, Rabu.
Ia menjelaskan, secara tren, elektabilitas Pramono-Rano terus menanjak dari empat hasil survei yang sudah dilakukan oleh tiga lembaga survei mengenai Pilgub Jakarta dalam sebulan terakhir.
"Ada kecenderungan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil–Suswono mengalami penurunan, sedangkan elektabilitas pasangan Dharma-Kun cenderung stabil," ucap Djayadi.
Dalam survei LSI terungkap alasan responden memilih Gubernur Jakarta, yaitu pengalaman di pemerintahan sebesar 23,1 persen, lalu karena jujur bersih dari korupsi sebanyak 15,4 persen, dan karena sudah ada bukti nyata hasil kerjanya sebesar 11,5 persen.